Apakah Gerd Disebabkan oleh Stres? Kenali Gejalanya
Minggu, 17 November 2024 - 13:00 WIB
JAKARTA - Gerd dipercaya disebabkan oleh stres. Beberapa penelitian melaporkan bahwa kemungkinan mengalami gejala gerd meningkat pada orang yang sedang stres.
Stres dapat memengaruhi sensitivitas esofagus. Dalam sebuah penelitian kecil pada 2017, para peneliti memberikan hormon pelepas kortikotropin (CRH), neuropeptida yang dilepaskan selama stres , kepada peserta yang sehat melalui infus intravena.
Dilansir dari Health Line, Minggu (17/11/2034), mereka menemukan bahwa CRH meningkatkan sensitivitas esofagus terhadap aktivitas listrik. Saat stres, Anda menjadi lebih sensitif terhadap sejumlah kecil asam di esofagus.
Sebuah studi pada 2023 di Sri Lanka menemukan bahwa orang dengan tingkat stres sedang hingga tinggi memiliki kemungkinan 1,95 kali lebih besar untuk mengalami gejala gerd daripada orang dengan tingkat stres rendah. Mereka yang memiliki tingkat stres lebih tinggi memiliki gejala gerd yang lebih sering, termasuk:
1. Heartburn
2. Regurgitasi
3. Nyeri dada
Stres dapat memengaruhi sensitivitas esofagus. Dalam sebuah penelitian kecil pada 2017, para peneliti memberikan hormon pelepas kortikotropin (CRH), neuropeptida yang dilepaskan selama stres , kepada peserta yang sehat melalui infus intravena.
Dilansir dari Health Line, Minggu (17/11/2034), mereka menemukan bahwa CRH meningkatkan sensitivitas esofagus terhadap aktivitas listrik. Saat stres, Anda menjadi lebih sensitif terhadap sejumlah kecil asam di esofagus.
Gejala Gerd
Sebuah studi pada 2023 di Sri Lanka menemukan bahwa orang dengan tingkat stres sedang hingga tinggi memiliki kemungkinan 1,95 kali lebih besar untuk mengalami gejala gerd daripada orang dengan tingkat stres rendah. Mereka yang memiliki tingkat stres lebih tinggi memiliki gejala gerd yang lebih sering, termasuk:
1. Heartburn
2. Regurgitasi
3. Nyeri dada
tulis komentar anda