RS Kanker Dharmais dan Ge Healthcare Fokus Kembangkan Kedokteran Nuklir
Selasa, 03 Desember 2024 - 07:19 WIB
Sementara, Commercial Excellence & Strategic Marketing Leader GE HealthCare Evy Hidariyani menyatakan, kemitraan dengan RS Kanker Dharmais dan Kementerian Kesehatan ini akan fokus pada pengembangan kedokteran nuklir.
Menurut dia, kedokteran nuklir memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan perawatan kanker melalui diagnosis yang lebih cepat dan akurat.
"Kami berkomitmen untuk mempermudah akses teknologi ini bagi tenaga medis di Indonesia, dengan menghadirkan inovasi terbaru dan pengembangan kapasitas tenaga medis sebagai bagian dari kemitraan in," ujarnya.
Dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS, Direktur Utama RS Kanker Dharmais menjelaskan bahwa kemitraan yang telah terjadi sejak Oktober 2023 ini mencakup pelatihan khusus di bidang kedokteran nuklir, yang masih relatif baru di Indonesia.
"Implementasi dari kemitraan ini salah satunya adalah komitmen untuk memperkuat kolaborasi multistakeholder dalam perawatan onkologi berbasis kedokteran nuklir," ucapnya.
Kemitraan ini akan menghadirkan program Workshop for Facilitators yang berfokus pada pelatihan tenaga kesehatan khususnya di bidang kedokteran nuklir.
"Program ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kedokteran nuklir onkologi, termasuk dokter Spesialis Kedokteran Nuklir/ Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI)," katanya.
Menurut dia, kedokteran nuklir memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan perawatan kanker melalui diagnosis yang lebih cepat dan akurat.
"Kami berkomitmen untuk mempermudah akses teknologi ini bagi tenaga medis di Indonesia, dengan menghadirkan inovasi terbaru dan pengembangan kapasitas tenaga medis sebagai bagian dari kemitraan in," ujarnya.
Dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS, Direktur Utama RS Kanker Dharmais menjelaskan bahwa kemitraan yang telah terjadi sejak Oktober 2023 ini mencakup pelatihan khusus di bidang kedokteran nuklir, yang masih relatif baru di Indonesia.
"Implementasi dari kemitraan ini salah satunya adalah komitmen untuk memperkuat kolaborasi multistakeholder dalam perawatan onkologi berbasis kedokteran nuklir," ucapnya.
Kemitraan ini akan menghadirkan program Workshop for Facilitators yang berfokus pada pelatihan tenaga kesehatan khususnya di bidang kedokteran nuklir.
"Program ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kedokteran nuklir onkologi, termasuk dokter Spesialis Kedokteran Nuklir/ Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI)," katanya.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda