Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Sutradara Wisnu Surya Hadirkan Serial Dokumenter
Rabu, 04 Desember 2024 - 17:35 WIB
“Saya suka olahraga sejak kecil dan rasanya senang sekaligus bangga ketika saya berhasil menang, meskipun usia saya sudah tidak muda lagi, dan sempat sebagian atlet muda meremehkan saya karena sudah tua dan menganggap saya tidak akan menang dalam lomba, saya tidak mau patah semangat," terangnya.
“Saya bilang sama diri saya, saya bisa dan saya mampu. Alhamdulillah, kerja keras saya berhasil," tambah Kania sambil tersenyum.
Di tengah keterbatasannya, Kania mampu mendobrak semua rintangan untuk bekerja di sektor formal, meraih prestasi di dunia olahraga, dan bisa hidup mandiri bersama dengan keluarga kecilnya.
Bahkan, Kania kini tengah dalam proses membangun rumah impian dari tanah yang dibelinya dari tabungan hasil bekerja. Episode ini menjadi pembuka dari rangkaian tiga episode Sosok Baik Indonesia yang mengangkat kisah-kisah inspiratif para tokoh utamanya.
Sebagai informasi, selain Kania, docuseries ‘Sosok Baik Indonesia’ juga menampilkan Khudori, seorang petani dari Garut yang berjuang memodernisasi pertanian di desanya. Di tengah tren migrasi pemuda desa ke kota, Khudori memilih tetap bertani dan kini memimpin usaha pertanian yang memberdayakan ratusan anak muda di desanya untuk menjadi petani mandiri.
Episode ketiga bercerita tentang Jayadi, penyintas gempa Lombok 2018, yang memilih kembali ke kampung halamannya di Bali untuk memperkuat komunitas adatnya. Bersama Sekaa, komunitas adat beranggotakan 150 keluarga, Jayadi membantu memulihkan trauma kolektif masyarakat dan membangun kembali kehidupan pascabencana.
Wisnu memilih mengangkat tiga kisah ini dalam format dokumenter untuk menonjolkan secara nyata kisah kehidupan tiga sosok yang menginspirasi, melihat setiap momen perjalanan mereka mulai dari tantangan yang mereka hadapi, perjuangan sehari-hari, hingga momen kemenangan kecil yang penuh makna. Dokumenter ini tidak hanya memotret kejadian, tetapi juga menggambarkan kekuatan mimpi dan tekad yang dipegang teguh oleh ketiga tokoh ini.
Wisnu menjelaskan bahwa tiga tokoh ini memiliki satu benang merah, mereka adalah orang-orang biasa dengan tekad dan keberanian luar biasa yang mampu mendobrak keterbatasan, stigma, dan trauma yang mereka alami untuk bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Mereka percaya bahwa dengan melakukan hal baik, pasti pada akhirnya mereka akan menuai hasil yang juga baik. Dibuktikan dengan keberhasilan dalam mewujudkan impian masing-masing dengan cara mereka sendiri,” ucap Wisnu.
Proses produksi docuseries “Sosok Baik Indonesia” dilakukan selama 11 bulan dengan syuting di tiga lokasi utama, yakni Bandung, Garut, dan Bali. Setiap lokasi tidak hanya menjadi latar fisik, tetapi juga bagian integral dari perjalanan hidup para tokoh utama.
“Saya bilang sama diri saya, saya bisa dan saya mampu. Alhamdulillah, kerja keras saya berhasil," tambah Kania sambil tersenyum.
Di tengah keterbatasannya, Kania mampu mendobrak semua rintangan untuk bekerja di sektor formal, meraih prestasi di dunia olahraga, dan bisa hidup mandiri bersama dengan keluarga kecilnya.
Bahkan, Kania kini tengah dalam proses membangun rumah impian dari tanah yang dibelinya dari tabungan hasil bekerja. Episode ini menjadi pembuka dari rangkaian tiga episode Sosok Baik Indonesia yang mengangkat kisah-kisah inspiratif para tokoh utamanya.
Sebagai informasi, selain Kania, docuseries ‘Sosok Baik Indonesia’ juga menampilkan Khudori, seorang petani dari Garut yang berjuang memodernisasi pertanian di desanya. Di tengah tren migrasi pemuda desa ke kota, Khudori memilih tetap bertani dan kini memimpin usaha pertanian yang memberdayakan ratusan anak muda di desanya untuk menjadi petani mandiri.
Episode ketiga bercerita tentang Jayadi, penyintas gempa Lombok 2018, yang memilih kembali ke kampung halamannya di Bali untuk memperkuat komunitas adatnya. Bersama Sekaa, komunitas adat beranggotakan 150 keluarga, Jayadi membantu memulihkan trauma kolektif masyarakat dan membangun kembali kehidupan pascabencana.
Wisnu memilih mengangkat tiga kisah ini dalam format dokumenter untuk menonjolkan secara nyata kisah kehidupan tiga sosok yang menginspirasi, melihat setiap momen perjalanan mereka mulai dari tantangan yang mereka hadapi, perjuangan sehari-hari, hingga momen kemenangan kecil yang penuh makna. Dokumenter ini tidak hanya memotret kejadian, tetapi juga menggambarkan kekuatan mimpi dan tekad yang dipegang teguh oleh ketiga tokoh ini.
Wisnu menjelaskan bahwa tiga tokoh ini memiliki satu benang merah, mereka adalah orang-orang biasa dengan tekad dan keberanian luar biasa yang mampu mendobrak keterbatasan, stigma, dan trauma yang mereka alami untuk bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
“Mereka percaya bahwa dengan melakukan hal baik, pasti pada akhirnya mereka akan menuai hasil yang juga baik. Dibuktikan dengan keberhasilan dalam mewujudkan impian masing-masing dengan cara mereka sendiri,” ucap Wisnu.
Proses produksi docuseries “Sosok Baik Indonesia” dilakukan selama 11 bulan dengan syuting di tiga lokasi utama, yakni Bandung, Garut, dan Bali. Setiap lokasi tidak hanya menjadi latar fisik, tetapi juga bagian integral dari perjalanan hidup para tokoh utama.
Lihat Juga :
tulis komentar anda