Ibnu Jamil Dapat Komentar Pedas Gara-gara Perannya di Film Mudik

Kamis, 03 September 2020 - 15:29 WIB
Ibnu Jamil berperan sebagai Firman di film Mudik mendapatkan komentar pedas di media social dari para followers. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Film Mudik garapan Relate Films dan Lifelike Pictures telah dirilis di Mola TV pada 28 Agustus lalu. Namun, film yang mengisahkan tentang perjalanan ke kampung halaman yang tidak seperti biasanya ini membuat bintang utamanya, Ibnu Jamil memiliki haters. Ini tak lain karena perannya.

Ibnu Jamil berperan sebagai Firman, suami yang berpikiran untuk poligami karena istrinya, Aida (Putri Ayudya) tidak bisa memiliki anak. Hasilnya, Ibnu kerap mendapatkan komentar pedas di media social dari para followers via Direct Message (DM).

“Hamba salah apa Tuhan… emang poligami salah?” tulisnya dalam caption di akun media sosialnya pada 1 September 2020. (Baca juga: Film Dokumenter BTS Ditunda Tanpa Batas Waktu )



Ibnu mengaku bahwa beberapa kali menerima DM dari pengikutnya yang sudah menonton film Mudik. Bahkan, bukan saja Ibnu, konflik rumah tangga yang diceritakan dalam film Mudik ini juga menuai perdebatan di Twitter.

Dalam cuitan @NoniZara pada 28 Agustus 2020 lalu, akun tersebut menyatakan pendapatnya tentang ketidakmampuan seorang istri dalam memiliki momongan justru membutuhkan dukungan moral dan perhatian dari pasangannya.

Selanjutnya juga dikatakan bahwa kondisi seperti ini seharusnya bukan jadi alasan bagi suami untuk berpoligami, karena sejatinya hampir setiap perempuan menginginkan memiliki momongan. (Baca juga: Berharap Industri Segera Bangkit, Venice Film Festival 2020 Digelar di Tengah Pandemi )

Hal ini lantas disambut oleh @glrhn yang memberikan sudut pandang dari sisi laki-laki bahwa tidak memiliki keturunan merupakan tekanan yang cukup berat bagi laki-laki, apalagi bagi mereka yang berasal dari adat tertentu di Indonesia. Budaya paternal di Indonesia memang masih sangat kental yang mengharuskan laki-laki untuk memiliki keturunan sebagai lanjutan dari generasi keluarganya.

Setiap rumah tangga memiliki cerita masing-masing, baik manisnya romantika hingga realita yang sulit diterima. Setelah menikah, setiap pasangan pasti mendambakan untuk segera memiliki keturunan. Namun kenyataannya, di Indonesia setidaknya ada 1 dari 4 pasangan yang memiliki status tidak subur sehingga mengalami kesulitan dalam memiliki momongan. Tidak sedikit akhirnya dari pasangan suami istri yang bertengkar karena situasi ini.

Konflik yang diceritakan ini dirasa memiliki keterkaitan erat dengan situasi nyata yang terjadi di tengah masyarakat, sebagaimana yang diutarakan dalam perbincangan di media sosial baru-baru ini.

Perbincangan di media sosial ini turut mengundang Sheila Timothy selaku Produser film Mudik untuk berkomentar. “Film Mudik ini memang bukan hanya menceritakan tentang perjalanan fisik ke kampung halaman, namun juga bercerita tentang perjalanan spiritualitas. Kami berterima kasih bagi yang sudah menonton, dan kami berharap melalui film Mudik ini juga ada pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh yang menontonnya,” tutur Sheila.

Bagi pasangan yang sedang menunggu kedatangan sang buah hati, atau mereka yang sudah memiliki anak, tentu akan turut merasakan konflik yang diceritakan dalam film Mudik ini. Film yang begitu menguras emosi, dikemas dalam alur cerita yang erat dengan kondisi masyarakat dan budaya di Indonesia ini layak diapresiasi dan ditonton.

Film Mudik tidak hanya menceritakan perjalanan ke kampung halaman yang biasa, namun turut menyisakan pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh yang menontonnya. Tentang bagaimana harus bersikap ketika dihimpit konflik rumah tangga yang sulit, dan konsekuensi dari tiap keputusan yang dipilih.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More