Kenali Bahaya Virus Rotavirus yang Bisa Mematikan

Senin, 12 Oktober 2020 - 20:21 WIB
Rotavirus masuk melalui makanan yang dimakan dan benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut. Foto Ilustrasi/Gut Microbiota
JAKARTA - Virus rotavirus dikenal sebagai penyebab paling sering penyakit diare di kalangan bayi dan anak-anak. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan.

Vaccine Medical Director GlaxoSmithKline Indonesia (GSK) dr. Deliana Permatasari menyebut, hasil penelitian menunjukkan kasus diare rotavirus banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Anak-anak berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2% dan 50,6%.

( )

“Kasus diare rotavirus berat yang harus dirawat inap, sering kali terjadi pada anak dalam kelompok usia 0-36 bulan,” kata dr. Deliana di Jakarta, Senin (12/10).



Ia menjelaskan, virus rotavirus masuk melalui makanan yang dimakan dan benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut. Masa inkubasi atau gejala virus ini antara 1-2 hari. Gejala-gejala yang muncul seperti diare, muntah-muntah, dan demam.

Menurut dr. Deliana, dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami mual dan muntah berkepanjangan akan kesulitan mendapatkan rehidrasi oral di rumah sehingga berisiko menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berat. Komplikasi lebih lanjut yang mungkin terjadi juga di antaranya kejang karena demam tinggi atau gangguan elektrolit, meningitis, syok, hingga kemungkinan kematian.

“Dalam kasus jangka panjang, beberapa anak juga mengalami diare kronis dan kekurangan gizi,” ujar dr. Deliana.

Dia menyebut, seorang anak yang terinfeksi virus rotavirus mengalami tanda-tanda seperti diare selama lebih dari 24 jam, sering muntah, dan memiliki tinja hitam atau tinja yang mengandung darah maupun nanah.

Tanda lain adalah suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celecius atau lebih tinggi, tampak lesu, rewel, atau kesakitan. Selain itu, memiliki tanda atau gejala dehidrasi, termasuk mulut kering, menangis tanpa air mata, sulit/jarang buang air kecil, mengantuk yang tidak biasa, atau tidak responsif.

( )

“Virus ini menyebar ke permukaan apapun yang disentuh, termasuk makanan, mainan, dan peralatan rumah lain. Virus ini dapat tetap menempel pada permukaan yang terpapar, selama berminggu-minggu atau lebih lama jika area tersebut tidak didesinfeksi,” ujar dr. Deliana.

Dia mengatakan, pencegahan virus rotavirus dilakukan dengan menghindari paparan dan penyebaran virus melalui makanan, minuman, ataupun benda lain yang tercemar tinja penderita. Kemudian hindari kontak dengan anak-anak yang terkontaminasi rotavirus, sementara pencegahan lain adalah penggunaan vaksin rotavirus.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More