Tiru Cara Christian Sugiono dan Titi Kamal Tanamkan Kebiasaan Cuci Tangan Sejak Dini
Jum'at, 16 Oktober 2020 - 01:28 WIB
JAKARTA - Pasangan selebriti Christian Sugiono dan Titi Kamal memiliki cara tersendiri untuk menerapkan kebiasaan cuci tangan kepada anak-anak mereka sejak dini.
Christian sadar orangtua berperan penting untuk mengajarkan gaya hidup sehat dan menjadi contoh bagi anak-anak.
"Di keluarga kami, saya dan Titi sudah mengajarkan cuci tangan bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita dari dulu melakukan kegiatan apapun, mau makan itu cuci tangan dan setelahnya juga. Di masa pandemi ini kita harus ekstra jaga kebersihan tubuh, terutama tangan," kata Christian dalam jumpa pers, Kamis (15/10).
(
)
Berbagai cara digunakan Christian dan Titi untuk mengajarkan kebiasaan cuci tangan kepada dua anak mereka sejak dini. Salah satunya dengan menggunakan media yang menarik perhatian si kecil, seperti video animasi atau kartun yang dilengkapi informasi pentingnya cuci tangan untuk kesehatan.
"Saya biasanya mengajari pakai video, ada kartun kuman-kuman gitu. Kalau Juna sudah SD, ngerti virus. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti juga dan saya sama Titi sebagai orangtua mencontohkan cuci tangan," jelasnya.
"Cuci tangan sudah menjadi ritual. Biasanya kita cuci tangan ke wastafel bareng-bareng. Misalnya kasih tahu cara cuci tangan, dan Juna juga. Sekarang anak-anak malah terbiasa cuci tangan dulu. Kalau kurang bersih, kita kasih tahu misalkan jempolnya, punggungnya dulu," sambung Christian.
Pakar kesehatan merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bila memungkinkan karena mengurangi jumlah semua jenis kuman dan bahan kimia di tangan. Namun, seseorang dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol untuk membantu menghindari penyakit dan menyebarkan kuman ke orang lain, jika sabun dan air tidak tersedia.
Menurut para ahli, mencuci tangan dengan sabun dan air bekerja jauh lebih baik dalam menghilangkan kuman dibandingkan dengan hand sanitizer. Mereka menyarankan, hand sanitizer sebaiknya hanya digunakan di tempat-tempat di mana sabun dan air tidak tersedia. Meskipun dapat membunuh virus dan bakteri tertentu, hand sanitizer tidak membersihkan tangan seperti mencuci tangan.
( )
"Kadang anak-anak nggak masalah mau cuci tangan. Tapi, di tengah-tengah main, dan mau makan, kita suruh cuci tangan itu jadi malas. Makanya kita jadiin cuci tangan rame-rame. Kalau cuci tangan ke wastafel sendiri jadi malas. Kalau dilakukan bersama, anak-anak nggak malas karena ada temannya," pungkas Christian.
Christian sadar orangtua berperan penting untuk mengajarkan gaya hidup sehat dan menjadi contoh bagi anak-anak.
"Di keluarga kami, saya dan Titi sudah mengajarkan cuci tangan bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita dari dulu melakukan kegiatan apapun, mau makan itu cuci tangan dan setelahnya juga. Di masa pandemi ini kita harus ekstra jaga kebersihan tubuh, terutama tangan," kata Christian dalam jumpa pers, Kamis (15/10).
(
Baca Juga
Berbagai cara digunakan Christian dan Titi untuk mengajarkan kebiasaan cuci tangan kepada dua anak mereka sejak dini. Salah satunya dengan menggunakan media yang menarik perhatian si kecil, seperti video animasi atau kartun yang dilengkapi informasi pentingnya cuci tangan untuk kesehatan.
"Saya biasanya mengajari pakai video, ada kartun kuman-kuman gitu. Kalau Juna sudah SD, ngerti virus. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti juga dan saya sama Titi sebagai orangtua mencontohkan cuci tangan," jelasnya.
"Cuci tangan sudah menjadi ritual. Biasanya kita cuci tangan ke wastafel bareng-bareng. Misalnya kasih tahu cara cuci tangan, dan Juna juga. Sekarang anak-anak malah terbiasa cuci tangan dulu. Kalau kurang bersih, kita kasih tahu misalkan jempolnya, punggungnya dulu," sambung Christian.
Pakar kesehatan merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bila memungkinkan karena mengurangi jumlah semua jenis kuman dan bahan kimia di tangan. Namun, seseorang dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol untuk membantu menghindari penyakit dan menyebarkan kuman ke orang lain, jika sabun dan air tidak tersedia.
Menurut para ahli, mencuci tangan dengan sabun dan air bekerja jauh lebih baik dalam menghilangkan kuman dibandingkan dengan hand sanitizer. Mereka menyarankan, hand sanitizer sebaiknya hanya digunakan di tempat-tempat di mana sabun dan air tidak tersedia. Meskipun dapat membunuh virus dan bakteri tertentu, hand sanitizer tidak membersihkan tangan seperti mencuci tangan.
( )
"Kadang anak-anak nggak masalah mau cuci tangan. Tapi, di tengah-tengah main, dan mau makan, kita suruh cuci tangan itu jadi malas. Makanya kita jadiin cuci tangan rame-rame. Kalau cuci tangan ke wastafel sendiri jadi malas. Kalau dilakukan bersama, anak-anak nggak malas karena ada temannya," pungkas Christian.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda