Yuk Deteksi Dini untuk Antisipasi Penyakit Mematikan
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 13:46 WIB
Selain melakukan deteksi dini kardiovaskular, Hananto menyarankan untuk menjaga pola hidup sehat. Misalnya, dengan menjaga makanan yang bisa menyebabkan diabetes dan kemungkinan menimbulkan penyumbatan. "Seperti fast food. Kalau dia memang ada diabetes, akan ada hiperkolesterol juga," tambahnya.
Berikutnya olahraga. Untuk menjaga kesehatan jantung olahraga yang disarankan adalah aerobik, seperti senam lantai, jalan cepat, berenang, lari, naik sepeda, lompat tali, dan zumba. "Olahraganya dianjurkan aerobik untuk mengatur ritme jantung, tetapi untuk pemula harus dilakukan secara bertahap dan bedakan porsinya jangan disamakan untuk para atlet yang biasa berkompetisi," ujar dr Hananto.
Misalnya, olahraga lari yang dilakukan atlet hingga 100 meter atau olahraga sepeda menanjak hingga 160 kaki sampai 180 kaki. "Kalau dia naik sepeda menanjak mulai 160 kaki sampai 180 kaki itu namanya kompetisi atlet. Itu radikal, yang keluar bukan olahraga untuk menjaga kesehatan jantung," katanya. (Baca juga: Mobilmya Dipasang Bom, Ulama Top Suriah Meninggal)
Ritme olahraga yang dianjurkan untuk penderita jantung adalah olahraga berintensitas ringan hingga sedang selama 30 menit dalam lima kali seminggu. Untuk konsumsi makanan harus yang bergizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh. ?Sebisa mungkin perbanyak makanan mengandung serat, seperti sayuran, kacang-kacang, buah-buahan, lalu menghindari santapan mengandung lemak jenuh yang tinggi, daging olahan, dan makanan bergula tinggi.
Deteksi dini bukan hanya untuk mencegah penyakit jantung, beberapa penyakit berbahaya seperti kanker juga bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan dini yang dilakukan secara berkala setiap satu tahun sekali. Seperti melakukan pemeriksaan USG dan MRI.
Tercatat hanya ada beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi dini. Sebut saja kanker payudara yang bisa dideteksi dengan metode pemeriksaan payudara sendiri (sadari), kanker serviks dengan metode papsmear dan IVA, kanker usus lewat koloniskipi, kanker prostat dengan tes PSA, dan kanker hati melalui pemeriksaan tumor AFP. (Lihat videonya: Diterjang Angin Puting Beliung, 109 Rumah Rusak di Bekasi Utara)
"Untuk kanker payudara, pendeteksiannya bisa dilakukan dengan pemeriksaan sendiri atau yang dikenal dengan Sadari. Idealnya dilakukan sebelum dan sesudah menstruasi. Tetapi untuk kanker yang lain tetap harus melalui MRI dan USG," ungkap ahli penyakit dalam dan onkologi medik, Ronald A Hukom. (Aprilia S Andyna)
Berikutnya olahraga. Untuk menjaga kesehatan jantung olahraga yang disarankan adalah aerobik, seperti senam lantai, jalan cepat, berenang, lari, naik sepeda, lompat tali, dan zumba. "Olahraganya dianjurkan aerobik untuk mengatur ritme jantung, tetapi untuk pemula harus dilakukan secara bertahap dan bedakan porsinya jangan disamakan untuk para atlet yang biasa berkompetisi," ujar dr Hananto.
Misalnya, olahraga lari yang dilakukan atlet hingga 100 meter atau olahraga sepeda menanjak hingga 160 kaki sampai 180 kaki. "Kalau dia naik sepeda menanjak mulai 160 kaki sampai 180 kaki itu namanya kompetisi atlet. Itu radikal, yang keluar bukan olahraga untuk menjaga kesehatan jantung," katanya. (Baca juga: Mobilmya Dipasang Bom, Ulama Top Suriah Meninggal)
Ritme olahraga yang dianjurkan untuk penderita jantung adalah olahraga berintensitas ringan hingga sedang selama 30 menit dalam lima kali seminggu. Untuk konsumsi makanan harus yang bergizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh. ?Sebisa mungkin perbanyak makanan mengandung serat, seperti sayuran, kacang-kacang, buah-buahan, lalu menghindari santapan mengandung lemak jenuh yang tinggi, daging olahan, dan makanan bergula tinggi.
Deteksi dini bukan hanya untuk mencegah penyakit jantung, beberapa penyakit berbahaya seperti kanker juga bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan dini yang dilakukan secara berkala setiap satu tahun sekali. Seperti melakukan pemeriksaan USG dan MRI.
Tercatat hanya ada beberapa jenis kanker yang bisa dideteksi dini. Sebut saja kanker payudara yang bisa dideteksi dengan metode pemeriksaan payudara sendiri (sadari), kanker serviks dengan metode papsmear dan IVA, kanker usus lewat koloniskipi, kanker prostat dengan tes PSA, dan kanker hati melalui pemeriksaan tumor AFP. (Lihat videonya: Diterjang Angin Puting Beliung, 109 Rumah Rusak di Bekasi Utara)
"Untuk kanker payudara, pendeteksiannya bisa dilakukan dengan pemeriksaan sendiri atau yang dikenal dengan Sadari. Idealnya dilakukan sebelum dan sesudah menstruasi. Tetapi untuk kanker yang lain tetap harus melalui MRI dan USG," ungkap ahli penyakit dalam dan onkologi medik, Ronald A Hukom. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
tulis komentar anda