Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid

Selasa, 03 November 2020 - 18:45 WIB
foto / dok istimewa
JAKARTA - Gejala yang dialami pasien long covid sama seperti variasi gejala COVID-19. Seperti rasa lelah berlebihan, gangguan napas, nyeri sendi, dan nyeri dada. Bahkan, terdapat laporan bahwa adanya gangguan psikis pada para pasien pasca terinfeksi COVID-19.

“Dampak akibat long covid sudah tentu menyebabkan gangguan pada kualitas hidup seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya akibat gangguan secara fisik dan psikis oleh COVID-19 ini,” ujar dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur.



Gangguan psikis yang timbul terjadi akibat pengalaman psikis yang dialami sewaktu masih sakit dahulu. Pengalaman tersebut terkadang masih dirasakan setelah pasien sembuh. Demikian dijelaskan oleh Spesialis Paru Primaya Hospital Karawang, dr. Nurhayati, Sp.P.



Istilah long covid lebih mengarah kepada fenomena gejala-gejala yang dialami pasien pasca terinfeksi COVID-19. Karena Novel Corona Virus 19 ini adalah jenis virus baru, hingga saat ini seluruh dunia masih melakukan penelitian dan pendalaman tentang virus dan penyakit yang diakibatkan oleh virus ini karena penyakit yang ditimbulkan oleh virus ini memang berbahaya hingga menyebabkan kematian.

“Penelitian mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh COVID-19 bergantung pada seberapa berat kerusakan organ yang dialami oleh pasien sehingga terdapat potensi pasien yang mengalami gejala berkelanjutan akan melalui proses perbaikan organ tubuh yang memakan waktu lama,” ujar dr. Irhamsyah.



Adapun pemeriksaan untuk pasien yang mengalami long covid adalah dimulai dengan tahapan wawancara, pemeriksaan fisik, riwayat penyakit sebelumnya, hingga pemeriksaan penunjang oleh dokter-dokter ahli agar dapat menentukan bahwa pasien mengalami gejala long covid. Dari tahap wawancara, pasien dapat menceritakan terkait gejala-gejala yang dialami setelah dirawat dan diterapi di rumah sakit sebagai pasien terinfeksi COVID-19 dan kemudian pasien dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologi paru serta laboratorium.

“Dari pemeriksaan laboratorium pun kita harus memeriksa parameter-parameter laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, penanda proses peradangan dan infeksi, penanda enzim jantung, hingga pemeriksaan molekuler. Pemeriksaan penunjang ini berperan sangat penting untuk membantu klinisi apakah gejala yang dialami pasien adalah gejala COVID-19 atau tidak,” pungkas dr. Irhamsyah.
(sal)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More