Ini Cara Manajemen Diabetes Mandiri di Masa Pandemi Covid-19!
Rabu, 11 November 2020 - 11:52 WIB
JAKARTA - Di Indonesia, prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa.
Sementara itu masa pandemi Covid-19, membuat pasien diabetes harus lebih pintar mengatur kondisinya karena beberapa orang masih tidak berani untuk datang ke rumah sakit.
Menurut Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE pasien kencing manis/Diabetes Mellitus dianjurkan untuk menjalani manajemen diabetes mandiri selama pandemi COVID-19 dan harus beraktivitas serta tinggal di rumah saja.
Beberapa hal yang dianjurkan dilakukan pasien adalah sebagai berikut :
1. Siapkan nomor telepon dokter atau tim medis untuk konsultasi berkala mengenai pengelolaan penyakit DM. Antara lain tentang pengobatan, pemantauan gula darah, perubahan pada asupan makanan, aktivitas fisik, keluhan dan lain-lain.
2. Siapkan list obat dan dosisnya (termasuk vitamin dan suplemen).
3. Siapkan karbohidrat sederhana cepat serap seperti gula pasir, madu, selai manis, permen untuk menjaga jika mendadak kadar gula darah turun/hipoglikemi. Pada diabetesi yang berisiko gula darah turun karena sukar makan. Misalnya pada pasien lansia, pasien gangguan pencernaan atau penyakit-penyakit lain yang menimbulkan asupan makanan berkurang.
4. Siapkan strip dalam jumlah cukup untuk glukometer (alat periksa gula darah mandiri), terutama pasien-pasien dengan kadar gula darah naik-turun tidak stabil.
5. Siapkan stok obat-obat kencing manis tablet/insulin yang biasa dikonsumsi atau yang diresepkan dokter dalam jumlah cukup, minimal untuk 2 minggu ke depan.
“Gunakan layanan telehealth atau telemedicine untuk konsultasi dokter dan pembelian obat jarak jauh, sehingga diabetesi tidak harus meninggalkan rumah. Kecuali kondisi fisik sangat menurun sehingga perlu pemeriksaan dokter di RS,” ujar Prof Mardi dalam Webinar Manajemen Diabetes bersama Nutrifood, Selasa (10/11).
Sementara itu masa pandemi Covid-19, membuat pasien diabetes harus lebih pintar mengatur kondisinya karena beberapa orang masih tidak berani untuk datang ke rumah sakit.
Menurut Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE pasien kencing manis/Diabetes Mellitus dianjurkan untuk menjalani manajemen diabetes mandiri selama pandemi COVID-19 dan harus beraktivitas serta tinggal di rumah saja.
Beberapa hal yang dianjurkan dilakukan pasien adalah sebagai berikut :
1. Siapkan nomor telepon dokter atau tim medis untuk konsultasi berkala mengenai pengelolaan penyakit DM. Antara lain tentang pengobatan, pemantauan gula darah, perubahan pada asupan makanan, aktivitas fisik, keluhan dan lain-lain.
2. Siapkan list obat dan dosisnya (termasuk vitamin dan suplemen).
3. Siapkan karbohidrat sederhana cepat serap seperti gula pasir, madu, selai manis, permen untuk menjaga jika mendadak kadar gula darah turun/hipoglikemi. Pada diabetesi yang berisiko gula darah turun karena sukar makan. Misalnya pada pasien lansia, pasien gangguan pencernaan atau penyakit-penyakit lain yang menimbulkan asupan makanan berkurang.
4. Siapkan strip dalam jumlah cukup untuk glukometer (alat periksa gula darah mandiri), terutama pasien-pasien dengan kadar gula darah naik-turun tidak stabil.
5. Siapkan stok obat-obat kencing manis tablet/insulin yang biasa dikonsumsi atau yang diresepkan dokter dalam jumlah cukup, minimal untuk 2 minggu ke depan.
“Gunakan layanan telehealth atau telemedicine untuk konsultasi dokter dan pembelian obat jarak jauh, sehingga diabetesi tidak harus meninggalkan rumah. Kecuali kondisi fisik sangat menurun sehingga perlu pemeriksaan dokter di RS,” ujar Prof Mardi dalam Webinar Manajemen Diabetes bersama Nutrifood, Selasa (10/11).
(wur)
tulis komentar anda