Puseh Batuan, Pesona Pura Tertua di Bali
Minggu, 22 November 2020 - 16:21 WIB
Apabila dirunut, Pura Puseh Batuan dibangun 21 tahun setelah kedatangan Mpu Kuturan sehingga menjadi pura tertua. Bisa dibayangkan usia pura ini, sudah ribuan tahun lebih. Karenanya, pantas jika kemudian Pura Puseh begitu diminati sejumlah wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat peninggalan sejarah tersebut.
"Pura Puseh Batuan memang memiliki catatan sejarah panjang. Dibangun pada awal mula peradaban budaya Hindu masuk ke Bali. Di pura ini juga tersimpan sejumlah peninggalan purbakala yang berasal dari zaman prasejarah, seperti sejumlah arca, lingga, dan peripih," sebut Wayan Arsana.
Pura Puseh berdiri di tempat yang strategis karena berada di pinggir jalan raya utama Desa Batuan. Lokasi ini termasuk dalam jalur perjalanan wisata Denpasar-Ubud-Kintamani, serta berdekatan dengan Pasar Seni Sukawati, air terjun Tegenungan, Celuk, Bali Zoo, dan Bali Bird Park sehingga wisatawan ataupun agen perjalanan bisa mengemas paket tour dengan lebih mudah.
(
)
Sementara itu, di tengah pandemi COVID-19, tempat wisata ini juga telah menerapkan protokol kesehatan. Ada tempat mencuci tangan di pintu masuk utama, berwisata menggunakan masker, dan menjaga jarak antara pengunjung satu dengan yang lain. Pada loket penjagaan juga terlihat petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada masing-masing pengunjung.
Selain itu, tempat ini juga ikut mengampanyekan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) yang merupakan salah satu program pemulihan pariwisata.
"Pura Puseh Batuan memang memiliki catatan sejarah panjang. Dibangun pada awal mula peradaban budaya Hindu masuk ke Bali. Di pura ini juga tersimpan sejumlah peninggalan purbakala yang berasal dari zaman prasejarah, seperti sejumlah arca, lingga, dan peripih," sebut Wayan Arsana.
Pura Puseh berdiri di tempat yang strategis karena berada di pinggir jalan raya utama Desa Batuan. Lokasi ini termasuk dalam jalur perjalanan wisata Denpasar-Ubud-Kintamani, serta berdekatan dengan Pasar Seni Sukawati, air terjun Tegenungan, Celuk, Bali Zoo, dan Bali Bird Park sehingga wisatawan ataupun agen perjalanan bisa mengemas paket tour dengan lebih mudah.
(
Baca Juga
Sementara itu, di tengah pandemi COVID-19, tempat wisata ini juga telah menerapkan protokol kesehatan. Ada tempat mencuci tangan di pintu masuk utama, berwisata menggunakan masker, dan menjaga jarak antara pengunjung satu dengan yang lain. Pada loket penjagaan juga terlihat petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada masing-masing pengunjung.
Selain itu, tempat ini juga ikut mengampanyekan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) yang merupakan salah satu program pemulihan pariwisata.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda