Diet Katering Jadi Tren Gaya Hidup Baru
Sabtu, 09 Januari 2021 - 07:35 WIB
Sebagai pengganti nasi putih biasa, katering makanan sehat ini menggunakan beberapa jenis karbohidrat. Misalnya saja, nasi merah, brown rice, atau nasi putih tanpa gula yang biasanya bibit berasnya di dapat dari Jepang dan ditanam di Indonesia.
Modal untuk bahan makanan sehat yang mahal, membuat katering makanan sehat ini ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi. Mulai dari Rp350.000 sampai Rp1,7 juta per satu minggu dan hanya untuk makan paket makan siang saja atau ditambah makan malam.
Hal ini diakui Nurvita. Menurutnya, wajar saja jika harganya mahal karena bahan baku yang dipakai masih banyak impor, termasuk daging. Selain itu, bahan lokal yang tersedia juga tidak murah, belum ditambah pelayanan eksklusif untuk setiap pelanggannya.
"Jangan pikir untuk bahan baku lokal itu murah, karena yang kita cari bukan bahan-bahan lazim contohnya sekarang nasi putih tanpa gula, itu tanamannya di sini tapi bibitnya diambil dari Jepang. Dan itu jauh lebih mahal dari beras impor,” ujarnya.
Sementara untuk proteinnya, semua produk impor. Selain ayam, daging menggunakan wagyu. Jika harus menggunakan bahan lokal, akan dipilihkan yang kualitasnya bagus.
“Rata-rata untuk ketering makanan sehat selalu menawarkan pelayanan personal dan semua dibikin secara homemade," tuturnya.
Lebih lanjut Nurvita menjelaskan, setiap pelanggan bisa request makanan yang sesuai dengan kondisi tubuh mereka. Seperti tidak menggunakan bawang putih, saos, dan lainnya. Selain itu, katering makanan sehat menyediakan free jasa konsultasi diet kepada para pelanggannya, sehingga takaran kalori masing-masing pelanggan tidak sama.
Karena itu, spesialis gizi Juwalita Surapsari menyarankan agar memilih katering diet makanan sehat yang sesuai kebutuhan tubuh. Jika tujuannya untuk menurunkan berat badan, pilih takaran kalori yang sesuai berat badan yang diinginkan.
"Kalau ingin menurukan 3 sampai 10 kilogram dalam satu bulan, takaran kalori sekitar 1.200 sampai 1.500 kalori sehari itu masih aman," tambahnya.
Yang harus diingat menu diet bukan sekadar mengurangi jumlah makanan dan cara pengolahan minim minyak. Tetapi asupan gizi makanan juga harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat ternutrisi. Untuk pola makan, Juwalita mencontohkan, untuk diet 1.500 kalori bisa memakan dua kentang ukuran sedang. Atau nasi cukup enam sendok, sedangkan jagung sekitar 100 gram.
Modal untuk bahan makanan sehat yang mahal, membuat katering makanan sehat ini ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi. Mulai dari Rp350.000 sampai Rp1,7 juta per satu minggu dan hanya untuk makan paket makan siang saja atau ditambah makan malam.
Hal ini diakui Nurvita. Menurutnya, wajar saja jika harganya mahal karena bahan baku yang dipakai masih banyak impor, termasuk daging. Selain itu, bahan lokal yang tersedia juga tidak murah, belum ditambah pelayanan eksklusif untuk setiap pelanggannya.
"Jangan pikir untuk bahan baku lokal itu murah, karena yang kita cari bukan bahan-bahan lazim contohnya sekarang nasi putih tanpa gula, itu tanamannya di sini tapi bibitnya diambil dari Jepang. Dan itu jauh lebih mahal dari beras impor,” ujarnya.
Sementara untuk proteinnya, semua produk impor. Selain ayam, daging menggunakan wagyu. Jika harus menggunakan bahan lokal, akan dipilihkan yang kualitasnya bagus.
“Rata-rata untuk ketering makanan sehat selalu menawarkan pelayanan personal dan semua dibikin secara homemade," tuturnya.
Lebih lanjut Nurvita menjelaskan, setiap pelanggan bisa request makanan yang sesuai dengan kondisi tubuh mereka. Seperti tidak menggunakan bawang putih, saos, dan lainnya. Selain itu, katering makanan sehat menyediakan free jasa konsultasi diet kepada para pelanggannya, sehingga takaran kalori masing-masing pelanggan tidak sama.
Karena itu, spesialis gizi Juwalita Surapsari menyarankan agar memilih katering diet makanan sehat yang sesuai kebutuhan tubuh. Jika tujuannya untuk menurunkan berat badan, pilih takaran kalori yang sesuai berat badan yang diinginkan.
"Kalau ingin menurukan 3 sampai 10 kilogram dalam satu bulan, takaran kalori sekitar 1.200 sampai 1.500 kalori sehari itu masih aman," tambahnya.
Yang harus diingat menu diet bukan sekadar mengurangi jumlah makanan dan cara pengolahan minim minyak. Tetapi asupan gizi makanan juga harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat ternutrisi. Untuk pola makan, Juwalita mencontohkan, untuk diet 1.500 kalori bisa memakan dua kentang ukuran sedang. Atau nasi cukup enam sendok, sedangkan jagung sekitar 100 gram.
Lihat Juga :
tulis komentar anda