Waspada, Orang yang Pernah Positif Covid-19 Bisa Terjangkit Lagi
Sabtu, 09 Januari 2021 - 10:07 WIB
JAKARTA - Mereka yang sembuh dari covid-19 merasakan kegembiraan yang luar biasa. Tapi, Anda harus tetap hati-hati. Pasalnya, para ahli medis menemukan kemungkinan infeksi ulang akan bereaksi kembali.
Dilansir Times of India, sejauh ini hanya beberapa ratus kasus di seluruh dunia yang telah diidentifikasi. Tetapi, menurut pendapat para ahli, ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa infeksi ulang covid-19 merupakan ancaman yang sangat nyata. (Baca juga: Vaksin Pfizer Diyakini Mampu Lawan Mutasi Baru Virus Covid-19 )
Sebuah studi yang dilakukan PGI, Chandigarh menemukan bahwa penderita khusus diabetes, memiliki risiko lebih tinggi untuk jatuh dan terinfeksi vurus corona lagi. Para peneliti menyatakan, mereka yang menderita diabetes tipe 2 atau pasien diabetes yang terinfeksi oleh bentuk virus ringan tidak memiliki antibodicukup setelah terinfeksi akan memiliki risiko lebih tinggi.
"Sistem kekebalan bereaksi berbeda untuk setiap orang yang terinfeksi Covid-19, tergantung pada kekuatan dan jumlah viral load yang mereka hadapi, serta penyakit penyerta mereka," kata Dr SN Aravinda, Konsultan, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Aster RV.
Sementara, dr Pradeep Rangappa, Konsultan Senior - Perawatan Kritis, Rumah Sakit Rujukan Columbia Asia Yeshwanthpur percaya, bahwa 6-12 bulan setelah infeksi virus, paling penting bagi seseorang untuk menjaga kekebalan tubuh mereka. Sebab kemungkinan akan terpapar kembali. Pasien yang mengalami infeksi asimtomatik adalah orang yang paling berisiko.
"Infeksi ulang umum terjadi pada pasien dengan kekebalan bawaan. Pasien tanpa gejala atau gejala ringan diasumsikan memiliki kekebalan bawaan ini," terangnya. (Baca juga: 8 Tahun Pacaran, Ini 7 Fakta Felicya Angelista dan Caesar Hito yang Nikah Hari Ini )
Jenis kedua, kekebalan adaptif terjadi ketika ada replikasi virus yang ekstensif di dalam tubuh dan mereka mengalami pemulihan. Namun perkembangannya cukup lama.
Dilansir Times of India, sejauh ini hanya beberapa ratus kasus di seluruh dunia yang telah diidentifikasi. Tetapi, menurut pendapat para ahli, ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa infeksi ulang covid-19 merupakan ancaman yang sangat nyata. (Baca juga: Vaksin Pfizer Diyakini Mampu Lawan Mutasi Baru Virus Covid-19 )
Sebuah studi yang dilakukan PGI, Chandigarh menemukan bahwa penderita khusus diabetes, memiliki risiko lebih tinggi untuk jatuh dan terinfeksi vurus corona lagi. Para peneliti menyatakan, mereka yang menderita diabetes tipe 2 atau pasien diabetes yang terinfeksi oleh bentuk virus ringan tidak memiliki antibodicukup setelah terinfeksi akan memiliki risiko lebih tinggi.
"Sistem kekebalan bereaksi berbeda untuk setiap orang yang terinfeksi Covid-19, tergantung pada kekuatan dan jumlah viral load yang mereka hadapi, serta penyakit penyerta mereka," kata Dr SN Aravinda, Konsultan, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Aster RV.
Sementara, dr Pradeep Rangappa, Konsultan Senior - Perawatan Kritis, Rumah Sakit Rujukan Columbia Asia Yeshwanthpur percaya, bahwa 6-12 bulan setelah infeksi virus, paling penting bagi seseorang untuk menjaga kekebalan tubuh mereka. Sebab kemungkinan akan terpapar kembali. Pasien yang mengalami infeksi asimtomatik adalah orang yang paling berisiko.
"Infeksi ulang umum terjadi pada pasien dengan kekebalan bawaan. Pasien tanpa gejala atau gejala ringan diasumsikan memiliki kekebalan bawaan ini," terangnya. (Baca juga: 8 Tahun Pacaran, Ini 7 Fakta Felicya Angelista dan Caesar Hito yang Nikah Hari Ini )
Jenis kedua, kekebalan adaptif terjadi ketika ada replikasi virus yang ekstensif di dalam tubuh dan mereka mengalami pemulihan. Namun perkembangannya cukup lama.
(tdy)
tulis komentar anda