Mengapa Pengguna Behel Harus Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut? Ini Alasannya!
Minggu, 17 Januari 2021 - 20:10 WIB
JAKARTA - Pemasangan kawat gigi (braces) yang juga lebih sering disebut dengan behel , bukan sebatas untuk keperluan estetika saja. Fungsinya juga mencakup perbaikan bicara, pengunyahan, pernapasan hingga pencernaan. Beberapa alasan pemasangan behel misalnya, susunan gigi yang tidak rapi pada rahang atas atau bawah saja ataupun keduanya.
“Tapi dampaknya tak cuma ke gigi saja. Karena dalam mulut ada sistem pengunyahan dan pencernaan. Mulut juga merupakan satu bagian dari wajah yg terdiri dari banyak otot dan persyarafan," urai Spesialis Ortodontis di Difa OHC drg. Adianti, MDSc., Sp. Ort. Perawatan ortodonti akan berhasil jika ditunjang perawatan kesehatan jaringan gusi.
Karenanya menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap saat bagi yang tengah melakukan perawatan ortodonti sangat dianjurkan. Dijelaskan drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, MOrthRCS, Ph.D, Sp.Ort (K) – dokter spesialis ortodonsia konsultan yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah, berbagai risiko dapat terjadi, apabila tidak mengikuti perawatan ortodonti yang tepat.
Sebut saja munculnya plak yang kemudian memicu radang gusi/gingivitis, terjadinya lubang gigi kecil-kecil, hingga gigi berlubang. “Sikat gigi minimal dua kali sehari, gunakan pasta gigi dan obat kumur bila perlu,” kata drg. Benny. Perlu diketahui, pasien yang memakai behel haruslah melakukan perawatan esktra dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Mengingat gigi tertutup oleh biji behel dan juga kawat gigi. Malas menyikat gigi misalnya, akan membuat gigi menjadi berlubang. Selain tidak menjaga kesehatan gigi dan gusi secara tepat, pemakai behel juga sering tidak mengindahkan aturan dari dokter giginya. Misalnya tidak memakai karet behel sehingga perawatan ortodonti pun lebih makan waktu.
“Pemakaian karet fungsinya untuk mengkoordinasikan gerakan agar dapat menggigit dengan baik dan sempurna dan tercapai fungsi lainnya,” jelas drg. Benny. Selama melakukan perawatan ortodonti, juga tidak disarankan mengkonsumsi makanan yang keras atau yang membuat gigi harus bekerja ekstra untuk menggigit. Pasalnya biji kawat dapat terlepas. Kalaupun dipasang kembali, kekuatan menempelnya pada gigi tidak sekuat yang pertama.
Drg. Benny juga menilai, pengguna behel kerap malas untuk menjalani kontrol atau pemeriksaan rutin yang dianjurkan. "Kontrol tiga bulan sekali. Karena gerakan gigi itu harus dikendalikan," saran drg. Benny. Perawatan ortodonti sendiri terbagi menjadi tiga tahap.
“Tapi dampaknya tak cuma ke gigi saja. Karena dalam mulut ada sistem pengunyahan dan pencernaan. Mulut juga merupakan satu bagian dari wajah yg terdiri dari banyak otot dan persyarafan," urai Spesialis Ortodontis di Difa OHC drg. Adianti, MDSc., Sp. Ort. Perawatan ortodonti akan berhasil jika ditunjang perawatan kesehatan jaringan gusi.
Karenanya menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap saat bagi yang tengah melakukan perawatan ortodonti sangat dianjurkan. Dijelaskan drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, MOrthRCS, Ph.D, Sp.Ort (K) – dokter spesialis ortodonsia konsultan yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah, berbagai risiko dapat terjadi, apabila tidak mengikuti perawatan ortodonti yang tepat.
Sebut saja munculnya plak yang kemudian memicu radang gusi/gingivitis, terjadinya lubang gigi kecil-kecil, hingga gigi berlubang. “Sikat gigi minimal dua kali sehari, gunakan pasta gigi dan obat kumur bila perlu,” kata drg. Benny. Perlu diketahui, pasien yang memakai behel haruslah melakukan perawatan esktra dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Mengingat gigi tertutup oleh biji behel dan juga kawat gigi. Malas menyikat gigi misalnya, akan membuat gigi menjadi berlubang. Selain tidak menjaga kesehatan gigi dan gusi secara tepat, pemakai behel juga sering tidak mengindahkan aturan dari dokter giginya. Misalnya tidak memakai karet behel sehingga perawatan ortodonti pun lebih makan waktu.
“Pemakaian karet fungsinya untuk mengkoordinasikan gerakan agar dapat menggigit dengan baik dan sempurna dan tercapai fungsi lainnya,” jelas drg. Benny. Selama melakukan perawatan ortodonti, juga tidak disarankan mengkonsumsi makanan yang keras atau yang membuat gigi harus bekerja ekstra untuk menggigit. Pasalnya biji kawat dapat terlepas. Kalaupun dipasang kembali, kekuatan menempelnya pada gigi tidak sekuat yang pertama.
Drg. Benny juga menilai, pengguna behel kerap malas untuk menjalani kontrol atau pemeriksaan rutin yang dianjurkan. "Kontrol tiga bulan sekali. Karena gerakan gigi itu harus dikendalikan," saran drg. Benny. Perawatan ortodonti sendiri terbagi menjadi tiga tahap.
tulis komentar anda