Akibat Pandemi, Survei: Camilan Semakin Digemari Agar Lebih Happy

Sabtu, 16 Januari 2021 - 16:45 WIB
loading...
Akibat Pandemi, Survei:...
foto / dok mondelez
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 turut mendorong berbagai perubahan kebiasaan di keseharian masyarakat dunia termasuk Indonesia, tanpa terkecuali dalam hal ngemil. Menyadari hal tersebut, Mondelez International kembali meluncurkan sebuah survei tahunan bertajuk The State of Snacking 2020 guna menganalisa kebiasaan, wawasan dan tren ngemil pada konsumen di Indonesia dan 11 negara lainnya.

Prashant Peres, President Director Mondelez Indonesia menjelaskan, survei ini bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan bagi masyarakat baik fungsional maupun emosional, khususnya dalam keseharian masyarakat Indonesia yang sangat lekat dengan camilan.

Baca juga : Ingin Rambut Tidak Rontok? Ini Tipsnya dari Penyanyi Anggun

"Hadirnya survei ini bisa menjadi media informasi bagi masyarakat akan beragam manfaat baik dari camilan, sekaligus menginspirasi mereka untuk ngemil lebih bijak agar bisa meraih manfaat tersebut bagi tubuh maupun pikiran, utamanya di masa pandemi yang tak menentu ini,” jelas Prashant saat jumpa pers, beberapa waktu lalu.

Survei The State of Snacking 2020 menemukan bahwa pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia akan konsumsi dan pembelian camilan. Di antaranya yaitu pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan camilan harian masyarakat, jadwal ngemil menjadi lebih spontan dan bervariatif, camilan menjadi sumber kebahagiaan, masyarakat menjadi lebih bijak dalam ngemil.

Baca juga : Vaksin Covid Diberikan yang Belum Terinfeksi.Ini Alasan Wamenkes!

Survei ini juga menemukan kebiasaan ngemil akan mengalami perubahan setelah pandemi berakhir dan pergeseran pembelian camilan dari offline menuju online. Lebih tinggi dari rata-rata global, ternyata 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi 3x makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. 64% ngemil juga dianggap menjadi hal yang sangat penting selama pandemi.

Menanggapi temuan tersebut, Peneliti dan Pengamat Sosial Devie Rahmawati mengatakan, dalam konteks masyarakat Indonesia, kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari tradisi sejak dulu. Maka dari itu, tidaklah heran jika camilan banyak dipilih masyarakat di berbagai kesempatan, termasuk dalam hal mengisi waktu luang dan menghilangkan kebosanan.

Baca juga : Lima Artis dan Influencer yang Telah Divaksin Covid-19

”Kebutuhan masyarakat Indonesia akan makanan (camilan) tidak hanya menjadi pemenuh kebutuhan biologis, tetapi juga menjadi kekuatan sosiologis membangun konektivitas sosial, serta membantu mengendalikan suasana hati di kehidupan sehari-hari, bahkan meredakan tingkat stres yang timbul akibat suasana yang tidak menentu, seperti pandemi,” papar Devie.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1505 seconds (0.1#10.140)