Kapasitas Penampungan Mepet, Menkes Minta Vaksinasi Wajib pada Anak Tetap Jalan
Sabtu, 30 Januari 2021 - 22:31 WIB
JAKARTA - Pemerintah sedang gencar mengupayakan proses vaksinasi Covid-19 bagi 181.554.465 penduduk yang dijadwalkan hingga Maret 2022. Proses vaksinasi ini sebagai upaya dalam menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity sebagai langkah memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tanah Air.
Saat ini Indonesia telah mendapatkan 3 juta dosis vaksin serta 15 juta bahan baku vaksin dari Sinovac. Nantinya bahan baku ini akan diproduksi menjadi 12 juta vaksin Sinovac yang diperkirakan akan selesai di minggu kedua Februari 2021. Selain itu, pemerintah juga berhasil melakukan kesepakatan untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinovac lagi pada Maret 2021.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, alur disitribusi yang saat ini sedang dilakukan adalah pengiriman 3 juta vaksin ke seluruh Indonesia untuk tenaga kesehatan (nakes). Proses pengiriman sudah dilakukan pada 3 Januari 2021 malam dan lanjutannya dikirim pada akhir pekan kedua Januari 2021 sebanyak 1,8 juta.
"Pengiriman dibantu oleh aparat TNI dan Polri, juga dibantu oleh pemerintah daerah di level provinsi serta pemerintah di level kotamadya dan kabupaten. Memang yang dialami saat ini adalah kapasitas penampungan vaksin yang pas atau mepet. Karena setiap tahunnya Indonesia juga harus melakukan vaksinasi ke 170 juta anak," ucap Menkes Budi dalam Webinar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit yang disiarkan langsung MNC Portal Indonesia, Sabtu (30/1/2021).
Menkes Budi memberikan arahan agar tidak menghentikan vaksinasi seperti polio, hepatitis, tetanus dan lainnya pada anak. Sebab anak-anak membutuhkan vaksin dan tindakan ini juga demi masa depan Indonesia selama 30 tahun mendatang. Jika anak-anak tidak sehat nantinya akan menjadi masalah di kemudian hari.
"Jadi 170 juta vaksinasi akan tetap jalan, ditambah dengan 426 juta vaksin di tahun ini. Jadi sekitar 600 juta," ungkap Menkes Budi.
"Ini sebabnya akan memberikan tekanan kepada infrastruktur pengiriman vaksin yang ada, yang biasanya sering dipakai jadi tinggi. Terutama tempat-tempat penyimpanan suhu antara 2-8 derajat celcius. Oleh sebab itu kita bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki rantai logistik dingin untuk membantu agar proses delivery ini dapat berjalan dengan mulus," terangnya.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
Saat ini Indonesia telah mendapatkan 3 juta dosis vaksin serta 15 juta bahan baku vaksin dari Sinovac. Nantinya bahan baku ini akan diproduksi menjadi 12 juta vaksin Sinovac yang diperkirakan akan selesai di minggu kedua Februari 2021. Selain itu, pemerintah juga berhasil melakukan kesepakatan untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinovac lagi pada Maret 2021.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, alur disitribusi yang saat ini sedang dilakukan adalah pengiriman 3 juta vaksin ke seluruh Indonesia untuk tenaga kesehatan (nakes). Proses pengiriman sudah dilakukan pada 3 Januari 2021 malam dan lanjutannya dikirim pada akhir pekan kedua Januari 2021 sebanyak 1,8 juta.
"Pengiriman dibantu oleh aparat TNI dan Polri, juga dibantu oleh pemerintah daerah di level provinsi serta pemerintah di level kotamadya dan kabupaten. Memang yang dialami saat ini adalah kapasitas penampungan vaksin yang pas atau mepet. Karena setiap tahunnya Indonesia juga harus melakukan vaksinasi ke 170 juta anak," ucap Menkes Budi dalam Webinar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit yang disiarkan langsung MNC Portal Indonesia, Sabtu (30/1/2021).
Menkes Budi memberikan arahan agar tidak menghentikan vaksinasi seperti polio, hepatitis, tetanus dan lainnya pada anak. Sebab anak-anak membutuhkan vaksin dan tindakan ini juga demi masa depan Indonesia selama 30 tahun mendatang. Jika anak-anak tidak sehat nantinya akan menjadi masalah di kemudian hari.
"Jadi 170 juta vaksinasi akan tetap jalan, ditambah dengan 426 juta vaksin di tahun ini. Jadi sekitar 600 juta," ungkap Menkes Budi.
"Ini sebabnya akan memberikan tekanan kepada infrastruktur pengiriman vaksin yang ada, yang biasanya sering dipakai jadi tinggi. Terutama tempat-tempat penyimpanan suhu antara 2-8 derajat celcius. Oleh sebab itu kita bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki rantai logistik dingin untuk membantu agar proses delivery ini dapat berjalan dengan mulus," terangnya.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
(nug)
tulis komentar anda