Japfa dan Grow Meluncurkan Feeds The Future Berteknologi Terkini
Sabtu, 06 Februari 2021 - 20:20 WIB
JAKARTA - Perusahaan agribisnis JAPFA dan GROW meluncurkan ‘JAPFA Feeds the Future ’ Challenge. Proyek ini untuk mengatasi masalah paling mendesak di industri peternakan Asia.
Tan Yong Nang, CEO JAPFA Group menerangkan pihaknya dan GROW, akselerator teknologi peternakan pertama di Asia Tenggara yang berfokus pada dampak, meluncurkan proyek baru yanng dinamakan ‘JAPFA Feeds the Future’. “Proyek ini bertujuan mengadopsi teknologi untuk mendorong peningkatan dalam bidang pakan ternak, peternakan, pemrosesan, dan makanan berbahan dasar protein hewani,” ujar Nang dalam rilis yang diterima SINDOnews.com
Proyek ini menurut Nang membantu menumbuhkan ide-ide inovatif menjadi solusi yang dapat direalisasikan dengan menyediakan akses ke peternakan, sumber daya manusia, infrastruktur bisnis, dan kompetensi untuk menjalankan proyek percontohan. Selain itu juga dapat memberikan kontribusi keahlian untuk mendukung tim, membantu membuktikan nilai komersial dari solusi mereka untuk meningkatkan investasi, meningkatkan visibilitas, dan membangkitkan kesadaran di antara generasi muda akan pentingnya membangun sistem pangan yang aman namun terjangkau untuk kepentingan Asia.
Proyek ini memberikan kesempatan langka bagi perusahaan rintisan dan para profesional teknologi agribisnis pangan dari seluruh dunia. Finalis yang terpilih dari proyek ini diundang ke acara virtual. “Para Finalis melakukan presentasi langsung ke panelis utama JAPFA. Pemenang akan diberikan kesempatan mengimplementasikan proyek percontohan untuk diadaptasi dan diuji kelayakannya,” ujar Nang.
Selanjutnya, hadiah akan diumumkan pada kesempatan tersebut, termasuk kemungkinan investasi oleh JAPFA dan rekanannya, serta peluang akselerasi dengan GROW.
Proyek ini terbuka untuk startup tahaplanjut (later-stage),tahap awal (early-stage) dengan setidaknya memiliki Minimum Viable Product (MVP) yang telah terbukti, serta tim Research and Development (R&D) dengan teknologi yang matang.
Menurut Nang, pelamar proyek ini harus menawarkan solusi terukur yang memenuhi satu atau lebih dari tujuh area yang menjadi fokus. Fokus tersebut diantaranya teknologi pakan, kesehatan hewan dan bioteknologi, manajemen peternakan yang cerdas dan digital, peternak kecil, rantai pasokan dan logistik, otomatisasi dan data, serta pengembangan produk protein hilir.
Tan Yong Nang, CEO JAPFA Group menerangkan pihaknya dan GROW, akselerator teknologi peternakan pertama di Asia Tenggara yang berfokus pada dampak, meluncurkan proyek baru yanng dinamakan ‘JAPFA Feeds the Future’. “Proyek ini bertujuan mengadopsi teknologi untuk mendorong peningkatan dalam bidang pakan ternak, peternakan, pemrosesan, dan makanan berbahan dasar protein hewani,” ujar Nang dalam rilis yang diterima SINDOnews.com
Proyek ini menurut Nang membantu menumbuhkan ide-ide inovatif menjadi solusi yang dapat direalisasikan dengan menyediakan akses ke peternakan, sumber daya manusia, infrastruktur bisnis, dan kompetensi untuk menjalankan proyek percontohan. Selain itu juga dapat memberikan kontribusi keahlian untuk mendukung tim, membantu membuktikan nilai komersial dari solusi mereka untuk meningkatkan investasi, meningkatkan visibilitas, dan membangkitkan kesadaran di antara generasi muda akan pentingnya membangun sistem pangan yang aman namun terjangkau untuk kepentingan Asia.
Proyek ini memberikan kesempatan langka bagi perusahaan rintisan dan para profesional teknologi agribisnis pangan dari seluruh dunia. Finalis yang terpilih dari proyek ini diundang ke acara virtual. “Para Finalis melakukan presentasi langsung ke panelis utama JAPFA. Pemenang akan diberikan kesempatan mengimplementasikan proyek percontohan untuk diadaptasi dan diuji kelayakannya,” ujar Nang.
Selanjutnya, hadiah akan diumumkan pada kesempatan tersebut, termasuk kemungkinan investasi oleh JAPFA dan rekanannya, serta peluang akselerasi dengan GROW.
Proyek ini terbuka untuk startup tahaplanjut (later-stage),tahap awal (early-stage) dengan setidaknya memiliki Minimum Viable Product (MVP) yang telah terbukti, serta tim Research and Development (R&D) dengan teknologi yang matang.
Menurut Nang, pelamar proyek ini harus menawarkan solusi terukur yang memenuhi satu atau lebih dari tujuh area yang menjadi fokus. Fokus tersebut diantaranya teknologi pakan, kesehatan hewan dan bioteknologi, manajemen peternakan yang cerdas dan digital, peternak kecil, rantai pasokan dan logistik, otomatisasi dan data, serta pengembangan produk protein hilir.
(sal)
tulis komentar anda