Lebih Sering Terjadi pada Pria, Yuk Cegah Penyakit Kardiovaskular dengan Cara Ini
Sabtu, 13 Februari 2021 - 03:13 WIB
Makanan yang sehat terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Jalankan pola makan gizi seimbang setiap harinya.
2. Selektif pilih makanan
Pilihlah makanan rendah lemak jenuh, lemak trans serta pangkas asupan garam harian. Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah buah atau sayuran, biji-biji yang kaya akan serat, ikan, kacang-kacangan. Sebaiknya Anda memilih untuk mengonsumsi susu rendah lemak. Boleh saja makan daging unggas tapi singkirkan bagian kulit. Sebisa mungkin mengurangi minuman manis dan daging merah. Jikapun ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging yang tidak berlemak.
3. Olahraga teratur
Lakukan olahraga secara teratur. Disarankan dalam seminggu berolahraga selama 150 menit dengan melakukan olahraga kardio intensitas ringan-sedang. Atau dekitar lima kali seminggu, dimana setiap latihan durasinya 30 menit. Atau tiga kali seminggu setiap latihan satu jam durasinya. Tanpa melakukan olahraga secara rutin, maka lebih tinggi risiko terserang penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung dan stroke yang risikonya bisa meningkat hingga 51%.
4. Hindari merokok
Bukan hanya merokok saja yang harus dihindari. Berada dekat perokok pun juga harus dihindari. Sebab walaupun tidak merokok yang disebut sebagai perokok pasif, juga memiliki risiko sebesar 30% persen untuk terkena penyakit kardiovaskuler. Dari laman resmi Kemenkes, disebutkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab kardiovaskular terbanyak. 63% Kardiovaskular disebabkan karena merokok. Sekitar 62% masyarakat Indonesia adalah merokok, baik orang lanjut usia, dewasa, maupun remaja.
5. Lakukan pemeriksaan berkala
Faktor genetika tentunya sangat berpengaruh besar terhadap risiko terkena penyakit. Terlebih seiring pertambahan usia, yang membuat berpotensi terkena penyakit. Maka out lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Prosedur ini akan membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu, termasuk jantung, yang mungkin diidap. Dengan demikian jika terdeteksi, berbagai tindakan pun dapat dilakukan lebih awal.
2. Selektif pilih makanan
Pilihlah makanan rendah lemak jenuh, lemak trans serta pangkas asupan garam harian. Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah buah atau sayuran, biji-biji yang kaya akan serat, ikan, kacang-kacangan. Sebaiknya Anda memilih untuk mengonsumsi susu rendah lemak. Boleh saja makan daging unggas tapi singkirkan bagian kulit. Sebisa mungkin mengurangi minuman manis dan daging merah. Jikapun ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging yang tidak berlemak.
3. Olahraga teratur
Lakukan olahraga secara teratur. Disarankan dalam seminggu berolahraga selama 150 menit dengan melakukan olahraga kardio intensitas ringan-sedang. Atau dekitar lima kali seminggu, dimana setiap latihan durasinya 30 menit. Atau tiga kali seminggu setiap latihan satu jam durasinya. Tanpa melakukan olahraga secara rutin, maka lebih tinggi risiko terserang penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung dan stroke yang risikonya bisa meningkat hingga 51%.
4. Hindari merokok
Bukan hanya merokok saja yang harus dihindari. Berada dekat perokok pun juga harus dihindari. Sebab walaupun tidak merokok yang disebut sebagai perokok pasif, juga memiliki risiko sebesar 30% persen untuk terkena penyakit kardiovaskuler. Dari laman resmi Kemenkes, disebutkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab kardiovaskular terbanyak. 63% Kardiovaskular disebabkan karena merokok. Sekitar 62% masyarakat Indonesia adalah merokok, baik orang lanjut usia, dewasa, maupun remaja.
Baca Juga
5. Lakukan pemeriksaan berkala
Faktor genetika tentunya sangat berpengaruh besar terhadap risiko terkena penyakit. Terlebih seiring pertambahan usia, yang membuat berpotensi terkena penyakit. Maka out lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Prosedur ini akan membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu, termasuk jantung, yang mungkin diidap. Dengan demikian jika terdeteksi, berbagai tindakan pun dapat dilakukan lebih awal.
tulis komentar anda