Bunda Lelah dengan Pandemi? Indra Bekti Bagi Tips di Webinar V Radio, Ini Link Daftarnya!
Jum'at, 26 Februari 2021 - 08:43 WIB
JAKARTA - Wabah Covid-19 di Indonesia nyaris setahun. Hanya beberapa hari lagi, sedangkan kurva harian laporan situasi wabah belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Kita masih berhadapan dengan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.
Sebetulnya, dalam kondisi saat ini, kewaspadaan tak boleh kendur. Namun, waspada terus-menerus yang ditandai dengan penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, dalam jangka waktu panjang, harus diakui memicu kelelahan fisik dan mental secara massal.
Sebab, wabah tak kunjung terkendali. Banyak orang tergoda untuk kembali pada kebiasaan lama. Tidak memakai masker, malas mencuci tangan dan mengabaikan jarak aman antar-individu di tempat umum.
Kondisi kelelahan di atas disebut sebagai pandemic fatigue. “Semua orang rentan terhadap fenomena fatigue ini,” kata Nobelina Adicondro, ahli Psikososial Palang Merah Indonesia (PMI).
Per definisi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikan pandemic fatigue sebagai munculnya demotivasi masyarakat untuk mengikuti berbagai langkah perlindungan diri yang direkomendasikan otoritas kesehatan. Itu sebab, WHO mewanti, sejak tahun lalu, potensi pelanggaran protokol kesehatan dari terlalu lamanya pembatasan wilayah dan pergerakan sosial. Apalagi bila ditambah dengan berita-berita buruk.
Menurut Adicondro, karena semua orang rentan kelelahan, “Kita harus mengenali gejalanya, dan mencari tahu cara mengatasinya.”
Apa itu pandemic fatigue, cara mengenali, bahayanya dan bagaimana mengatasinya, akan dibahas oleh Nobelina Adicondro dalam acara webinar V Radio 104.6 FM Jakarta, yang akan hadir pada Sabtu, 27 Februari 2021, pukul 15.00 - 16.30 waktu Indonesia barat. Acara ini akan dipandu oleh Chris Putra, penyiar V Radio.
Selain Adicondro, narasumber lain yang akan turut membagi pengalaman adalah Indra Bekti, selebritas dan penyintas Covid-19.
Sebetulnya, dalam kondisi saat ini, kewaspadaan tak boleh kendur. Namun, waspada terus-menerus yang ditandai dengan penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, dalam jangka waktu panjang, harus diakui memicu kelelahan fisik dan mental secara massal.
Sebab, wabah tak kunjung terkendali. Banyak orang tergoda untuk kembali pada kebiasaan lama. Tidak memakai masker, malas mencuci tangan dan mengabaikan jarak aman antar-individu di tempat umum.
Kondisi kelelahan di atas disebut sebagai pandemic fatigue. “Semua orang rentan terhadap fenomena fatigue ini,” kata Nobelina Adicondro, ahli Psikososial Palang Merah Indonesia (PMI).
Per definisi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikan pandemic fatigue sebagai munculnya demotivasi masyarakat untuk mengikuti berbagai langkah perlindungan diri yang direkomendasikan otoritas kesehatan. Itu sebab, WHO mewanti, sejak tahun lalu, potensi pelanggaran protokol kesehatan dari terlalu lamanya pembatasan wilayah dan pergerakan sosial. Apalagi bila ditambah dengan berita-berita buruk.
Menurut Adicondro, karena semua orang rentan kelelahan, “Kita harus mengenali gejalanya, dan mencari tahu cara mengatasinya.”
Apa itu pandemic fatigue, cara mengenali, bahayanya dan bagaimana mengatasinya, akan dibahas oleh Nobelina Adicondro dalam acara webinar V Radio 104.6 FM Jakarta, yang akan hadir pada Sabtu, 27 Februari 2021, pukul 15.00 - 16.30 waktu Indonesia barat. Acara ini akan dipandu oleh Chris Putra, penyiar V Radio.
Selain Adicondro, narasumber lain yang akan turut membagi pengalaman adalah Indra Bekti, selebritas dan penyintas Covid-19.
Lihat Juga :
tulis komentar anda