Proses Cepat dan Minim Pendarahan, tapi Awas Sunat Laser Lebih Berisiko

Minggu, 07 Maret 2021 - 14:34 WIB
Dihubungi terpisah, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia Prof. Andi Asadul Islam mengatakan, di Indonesia remaja yang melakukan sirkumsisi teknik laser sebesar 10,2 juta (12%). Prof Andi menilai, belum ada penelitian secara khusus yang menjelaskan tentang indikasi untuk sunat laser. Akan tetapi, untuk penyunatan, laser memberikan manfaat untuk perdarahan yang lebih sedikit.

“Namun di saat bersamaan juga memiliki risiko, risiko kepala penis terpotong lebih tinggi, cedera pada kelenjar penis atau uretra, dan luka bakar,” kata Prof. Andi.

Sementara itu, Dr. Jasra Putra, M.Pd Komisioner KPAI Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, sosialisasi perlu ditingkatkan kepada masyarakat terkait dengan kelebihan dan kekurangan prosedur sunat yang ada saat ini, agar masyarakat teredukasi memilih sunat yang aman serta minim risiko untuk anak.



Jasra juga mengatakan perlunya mengarahkan masyarakat untuk melaksanakan prosedur sunat di fasilitas kesehatan yang memiliki izin dan standar operasional prosedur dalam melaksanakan sunat dengan tenaga kesehatan yang kompeten serta terjangkau.

Selain itu, tambah Jastra, orangtua perlu mendukung anak untuk fokus melihat kelebihan diri daripada kekurangan anak, sehingga meningkatkan rasa percaya diri anak. “Perlindungan dan pemenuhan hak anak yang mengalami disabilitas masuk dalam perlindungan khusus sebagaimana diatur dalam Undang-Undang PA,” tutup Jastra.
(tsa)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More