Vaksin Covid-19 AstraZeneca Telah Tiba di Indonesia
Selasa, 09 Maret 2021 - 17:37 WIB
JAKARTA - Dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca yang didatangkan ke Indonesia melalui skema Covax hari ini, Selasa (9/3), telah tiba di Jakarta. Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia yang menerima dosis vaksin Covid-19 melalui inisiatif global yang dikelola olehorganisasi kesehatan dunia (WHO) ini.
Covax Facility bertujuan untuk memastikan akses yang tepat waktu dan merata terhadap vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk semua negara yang termasuk dalam negara AMC (Advanced Market Commitment), terlepas dari tingkat pendapatan negara tersebut.
Ini adalah bagian dari 11,7 juta dosis yang akan tiba mulai sekarang hingga Mei 2021. Selain itu, AstraZeneca juga akan memasok 50 juta dosis lagi ke Indonesia.
Distribusi vaksin sendiri akan mengikuti Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing atau EUL) terbaru dari WHO untuk imunisasi aktif pada individu berusia 18 tahun ke atas.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon mengatakan, pihaknya sangat senang melihat kedatangan dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia melalui Covax.
"Meskipun sebelumnya vaksin bukanlah fokus utama kami, tapi kami telah bekerja dengan mitra secara global untuk menyediakan akses vaksin secara luas, merata dan tepat waktu bagi sebanyak mungkin orang secara nirlaba, selama masa pandemi. Kami juga berharap masyarakat di Indonesia akan segera terlindungi dari Covid-19 saat mereka menerima vaksin kami," papar Sewhan dalam keterangan resminya, Selasa (9/3).
Vaksin Covid-19 AstraZeneca diyakini dapat ditoleransi dengan baik dan efektif dalam mencegah Covid-19 dengan gejala. Satu dosis vaksin memiliki kemanjuran 76% terhadap Covid-19 dengan gejala dalam 90 hari pertama setelah vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang signifikan selama periode ini.
Hasil uji klinis telah mengonfirmasi vaksin Covid-19 AstraZeneca mampu 100% mencegah terjadinya penyakit parah, rawat inap, dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin mengurangi penularan virus tanpa gejala secara signifikan hingga dua pertiga, berdasarkan swab test mingguan yang dilakukan pada sukarelawan dalam uji coba di Inggris.
Lihat Juga: Dukung Dekarbonisasi, AstraZeneca Luncurkan 500 Kendaraan Listrik untuk Sektor Kesehatan
Covax Facility bertujuan untuk memastikan akses yang tepat waktu dan merata terhadap vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk semua negara yang termasuk dalam negara AMC (Advanced Market Commitment), terlepas dari tingkat pendapatan negara tersebut.
Ini adalah bagian dari 11,7 juta dosis yang akan tiba mulai sekarang hingga Mei 2021. Selain itu, AstraZeneca juga akan memasok 50 juta dosis lagi ke Indonesia.
Distribusi vaksin sendiri akan mengikuti Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing atau EUL) terbaru dari WHO untuk imunisasi aktif pada individu berusia 18 tahun ke atas.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon mengatakan, pihaknya sangat senang melihat kedatangan dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia melalui Covax.
"Meskipun sebelumnya vaksin bukanlah fokus utama kami, tapi kami telah bekerja dengan mitra secara global untuk menyediakan akses vaksin secara luas, merata dan tepat waktu bagi sebanyak mungkin orang secara nirlaba, selama masa pandemi. Kami juga berharap masyarakat di Indonesia akan segera terlindungi dari Covid-19 saat mereka menerima vaksin kami," papar Sewhan dalam keterangan resminya, Selasa (9/3).
Vaksin Covid-19 AstraZeneca diyakini dapat ditoleransi dengan baik dan efektif dalam mencegah Covid-19 dengan gejala. Satu dosis vaksin memiliki kemanjuran 76% terhadap Covid-19 dengan gejala dalam 90 hari pertama setelah vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang signifikan selama periode ini.
Hasil uji klinis telah mengonfirmasi vaksin Covid-19 AstraZeneca mampu 100% mencegah terjadinya penyakit parah, rawat inap, dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin mengurangi penularan virus tanpa gejala secara signifikan hingga dua pertiga, berdasarkan swab test mingguan yang dilakukan pada sukarelawan dalam uji coba di Inggris.
Lihat Juga: Dukung Dekarbonisasi, AstraZeneca Luncurkan 500 Kendaraan Listrik untuk Sektor Kesehatan
(nug)
tulis komentar anda