Bagaimana Cara Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik?
Sabtu, 20 Maret 2021 - 21:01 WIB
Jonny menjelaskan hampir seluruh pasien gagal ginjal di Indonesia datang dengan kondisi yang cukup parah. Sehingga pasien-pasien tersebut harus mendapatkan tindakan cuci darah (hemodialisis) atau cuci perut (peritoneal dialisis).
Untuk mengetahui gejala awal terkena penyakit ginjal, menurut Jonny gejalanya adalah badan terasa lemas, tidak nafsu makan, mual karena racun tubuh tinggi. Tahap selanjutnya adalah kurang darah, buang air kecil sedikit, bengkak, sesak napas, kelainan tulang, gatal-gatal, dan tidak sadarkan diri.
Oleh karenanya dibutuhkan pencegahan sedini mungkin agar penyakit ginjal tidak bersifat progresif. Pun kalau sudah ada penyakit bawaan seperti Diabetes Melitus maka orang tersebut harus mengendalikan gula darah dan tekanan darahnya. Oleh karena itu harus perlu bantuan medis untuk mencari tahu penyebab penyakit ginjal agar situasi bisa dikendalikan.
"Sehingga akan mencegah progresifitas kerusakan ginjal. Misal stadiumnya dua dengan kreatinin 1,9 atau 2 itu kalau dia ada kencing manis (diabetes) maka kencing manisnya harus diobati dengan baik, sampai gula darahnya itu kurang dari 200," jelasnya.
Sementara jika penyebabnya adalah karena hipertensi maka harus dikendalikan tensinya dan kalau bisa harus kurang dari 130/90. Pasien juga harus berhenti merokok agar laju progresifitas penyakit ginjal bisa ditekan. Perbanyak makan buah dan sayur-sayuran.
"Perhatikan kadar kalium juga jika sudah ada gangguan ginjal, olahraga teratur, kontrol berat badan, kurangi garam. Hindari minuman dengan karbonasi. Maka inilah cara kita mencegah," katanya.
Jika penyakit tersebut tidak bisa terbendung maka situasinya akan menjadi pelik. Menurut Jonny sampai hari ini belum ada satupun cara atau obat yang bisa mengembalikan fungsi ginjal kembali sebelum adanya penyakit. Intinya, untuk menjadikan fungsi normal ginjal sangat sulit dan tidak memungkinkan.
Pun, semua orang harus menyadari sejak usia 40 tahun kecepatan fungsi ginjal akan menurun setiap tahunnya satu mililiter per menit. Sehingga walaupun sudah melakukan pencegahan, tidak menutup kemungkinan akan mengalami cuci darah maupun cuci perut.
"Tetapi setidaknya kita cegah progresivitasnya biar tidak terlalu cepat jatuh ke stadium paling akhir. Inilah pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan gagal ginjal," tegasnya.
Untuk mengetahui gejala awal terkena penyakit ginjal, menurut Jonny gejalanya adalah badan terasa lemas, tidak nafsu makan, mual karena racun tubuh tinggi. Tahap selanjutnya adalah kurang darah, buang air kecil sedikit, bengkak, sesak napas, kelainan tulang, gatal-gatal, dan tidak sadarkan diri.
Oleh karenanya dibutuhkan pencegahan sedini mungkin agar penyakit ginjal tidak bersifat progresif. Pun kalau sudah ada penyakit bawaan seperti Diabetes Melitus maka orang tersebut harus mengendalikan gula darah dan tekanan darahnya. Oleh karena itu harus perlu bantuan medis untuk mencari tahu penyebab penyakit ginjal agar situasi bisa dikendalikan.
"Sehingga akan mencegah progresifitas kerusakan ginjal. Misal stadiumnya dua dengan kreatinin 1,9 atau 2 itu kalau dia ada kencing manis (diabetes) maka kencing manisnya harus diobati dengan baik, sampai gula darahnya itu kurang dari 200," jelasnya.
Sementara jika penyebabnya adalah karena hipertensi maka harus dikendalikan tensinya dan kalau bisa harus kurang dari 130/90. Pasien juga harus berhenti merokok agar laju progresifitas penyakit ginjal bisa ditekan. Perbanyak makan buah dan sayur-sayuran.
"Perhatikan kadar kalium juga jika sudah ada gangguan ginjal, olahraga teratur, kontrol berat badan, kurangi garam. Hindari minuman dengan karbonasi. Maka inilah cara kita mencegah," katanya.
Jika penyakit tersebut tidak bisa terbendung maka situasinya akan menjadi pelik. Menurut Jonny sampai hari ini belum ada satupun cara atau obat yang bisa mengembalikan fungsi ginjal kembali sebelum adanya penyakit. Intinya, untuk menjadikan fungsi normal ginjal sangat sulit dan tidak memungkinkan.
Pun, semua orang harus menyadari sejak usia 40 tahun kecepatan fungsi ginjal akan menurun setiap tahunnya satu mililiter per menit. Sehingga walaupun sudah melakukan pencegahan, tidak menutup kemungkinan akan mengalami cuci darah maupun cuci perut.
"Tetapi setidaknya kita cegah progresivitasnya biar tidak terlalu cepat jatuh ke stadium paling akhir. Inilah pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan gagal ginjal," tegasnya.
tulis komentar anda