Sahur Sesuai Sunah Rasulullah Paling Baik untuk Kesehatan
Senin, 12 April 2021 - 18:08 WIB
JAKARTA - Sahur tidaklah sembarangan. Agar sahur memberikan manfaat dan baik untuk kesehatan, ada waktu yang tepat untuk sahur.
Pakar Kesehatan Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa sesuai dengan sunah yang diajarkan Rasulullah, ada baiknya umat Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan sahur di waktu mendekati Imsak. Tidak kemudian sahur selain waktu tersebut.
"Saya tidak menganjurkan sahur di waktu malam hari sebelum tidur. Waktu sahur terbaik itu adalah mendekati Imsak sesuai sunah Rasulullah," jelas Prof Ari dalam Webinar, Senin (12/4).
Bukan tanpa alasan, jika ditarik kepada alasan medis mengenai hal tersebut, Prof Ari menjelaskan bahwa puasa di Indonesia itu sekitar 14 jam sehari dan ini adalah waktu yang ideal untuk tubuh tak menerima asupan makanan atau minuman apapun.
Sebab, waktu 14 jam itu menurut studi yang dilakukan FKUI, tubuh hanya menghancurkan lemak, tidak sampai protein. Sehingga metabolisme tubuh tidak akan rusak, yang pada akhirnya membuat daya tahan tubuh tetap baik.
"Lain cerita kalau misalnya sahur sudah sejak pukul 9 atau 10 malam sehari sebelum waktunya sahur, ini akan memperpanjang durasi puasa dan jika melebihi 14 jam, dikhawatirkan bukan hanya lemak yang hancur, tetapi protein juga bisa ikut hancur," papar Prof Ari.
Secara alamiah, tubuh akan menghancurkan lemak ketika tidak ada asupan yang masuk sama sekali. Ketika seluruh lemak dalam tubuh hancur, maka secara otomatis tubuh akan mengambil cadangan energi dari protein supaya tubuh tetap bisa aktif.
"Kalau protein sampai ikutan hancur, ini akan membuat daya tahan tubuh rusak. Kalau sudah begitu, tentu akan mudah diserang penyakit. Karena itu, tidak dianjurkan untuk sahur di waktu malam sebelum tidur. Ikutin sunah Rasululla karena itulah yang terbaik buat tubuh kita," tutup Prof Ari.
Pakar Kesehatan Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa sesuai dengan sunah yang diajarkan Rasulullah, ada baiknya umat Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan sahur di waktu mendekati Imsak. Tidak kemudian sahur selain waktu tersebut.
"Saya tidak menganjurkan sahur di waktu malam hari sebelum tidur. Waktu sahur terbaik itu adalah mendekati Imsak sesuai sunah Rasulullah," jelas Prof Ari dalam Webinar, Senin (12/4).
Bukan tanpa alasan, jika ditarik kepada alasan medis mengenai hal tersebut, Prof Ari menjelaskan bahwa puasa di Indonesia itu sekitar 14 jam sehari dan ini adalah waktu yang ideal untuk tubuh tak menerima asupan makanan atau minuman apapun.
Sebab, waktu 14 jam itu menurut studi yang dilakukan FKUI, tubuh hanya menghancurkan lemak, tidak sampai protein. Sehingga metabolisme tubuh tidak akan rusak, yang pada akhirnya membuat daya tahan tubuh tetap baik.
"Lain cerita kalau misalnya sahur sudah sejak pukul 9 atau 10 malam sehari sebelum waktunya sahur, ini akan memperpanjang durasi puasa dan jika melebihi 14 jam, dikhawatirkan bukan hanya lemak yang hancur, tetapi protein juga bisa ikut hancur," papar Prof Ari.
Secara alamiah, tubuh akan menghancurkan lemak ketika tidak ada asupan yang masuk sama sekali. Ketika seluruh lemak dalam tubuh hancur, maka secara otomatis tubuh akan mengambil cadangan energi dari protein supaya tubuh tetap bisa aktif.
"Kalau protein sampai ikutan hancur, ini akan membuat daya tahan tubuh rusak. Kalau sudah begitu, tentu akan mudah diserang penyakit. Karena itu, tidak dianjurkan untuk sahur di waktu malam sebelum tidur. Ikutin sunah Rasululla karena itulah yang terbaik buat tubuh kita," tutup Prof Ari.
(dra)
tulis komentar anda