Respon Imun Tubuh Meningkat Saat Puasa, Vaksinasi Covid-19 Lebih Efektif
Rabu, 14 April 2021 - 14:16 WIB
JAKARTA - Seiring dengan sudah berjalannya bulan suci Ramadhan, bersamaan dengan program vaksinasi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Berbagai pertanyaan timbul di benak masyarakat.
Salah satunya terkait dengan vaksinasi Covid-19 saat berpuasa, yang dari segi ilmu kesehatan dikatakan aman-aman saja untuk dilakukan. Selain itu, proses pemberian vaksin pada seseorang yang sedang berpuasa, sudah ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak membuat puasa orang tersebut menjadi batal.
Lalu bagaimana dengan manfaatnya? Adakah kaitan manfaat berpuasa dengan vaksinasi Covid-19? Jawabannya ada, seperti dikatakan DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI, spesialis penyakit dalam konsultan penyakit infeksi tropis dari Primaya Hospital Makassar, seseorang bisa dapat banyak manfaat kesehatan ketika berpuasa, selama asupan kalori cukup dari sahur hingga puasa. Penyuntikan vaksin Covid-19 sendiri tetap akan membantu untuk terbentuknya imunitas tubuh walau sedang berpuasa.
“Malah tubuh kita akan diberi kesempatan untuk melakukan restorasi bagian tubuh yang mengalami kerusakan. Vaksinasi Covid-19 akan membantu membentuk kekebalan tubuh walaupun dilakukan ketika puasa dan puasa bukan penghalang untuk melakukan pemberian vaksinasi Covid-19,” ujar DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI, dalam siaran media yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (14/4/2021).
Dokter Rachmat menambahkan perlangsungan kekebalan imunitas vaksin Covid-19 sama saja, baik sebelum puasa atau saat berpuasa. Khusus orang-orang lanjut usia, pembentukan antibodi akan tetap terbentuk walaupun tidak secepat pada kelompok orang usia muda.
Maka dari itu, pemberikan vaksin Covid-19 pada lansia harus diberi jarak 28 hari agar tubuh diberi kesempatan untuk membentuk antibodi sehingga pada hari ke- 28 tubuh akan diberi booster lagi dengan vaksin Covid-19 kedua.
“Vaksinasi Covid-19, baik saat puasa atau tidak itu harus tetap memperhatikan kontraindikasi apakah seseorang memiliki penyakit penyerta (komorbid) atau tidak. Khusus lansia, perlu ditekankan apakah para lansia telah memenuhi penilaian score RAPUH (Resistensi, Aktivitas, Penyakit Lebih dari 4 Hari, Usaha Berjalan, dan Hilangnya Berat Badan),” tambah DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI.
Senada dengan dr. Rachmat Latief, dr. Yoana Periskila, MKK, selaku ketua gugus Covid-19 Primaya Hospital Bekasi Barat mengungkapkan jika pemberian vaksin Covid-19 saat puasa, tidak mengganggu imun tubuh. Dengan kata lain, vaksinasi Covid-19 pada saat bulan puasa akan tetap memiliki kekebalan tubuh yang sama jika dibandingkan dengan seseorang yang divaksin ketika tidak berpuasa.
Salah satunya terkait dengan vaksinasi Covid-19 saat berpuasa, yang dari segi ilmu kesehatan dikatakan aman-aman saja untuk dilakukan. Selain itu, proses pemberian vaksin pada seseorang yang sedang berpuasa, sudah ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak membuat puasa orang tersebut menjadi batal.
Lalu bagaimana dengan manfaatnya? Adakah kaitan manfaat berpuasa dengan vaksinasi Covid-19? Jawabannya ada, seperti dikatakan DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI, spesialis penyakit dalam konsultan penyakit infeksi tropis dari Primaya Hospital Makassar, seseorang bisa dapat banyak manfaat kesehatan ketika berpuasa, selama asupan kalori cukup dari sahur hingga puasa. Penyuntikan vaksin Covid-19 sendiri tetap akan membantu untuk terbentuknya imunitas tubuh walau sedang berpuasa.
“Malah tubuh kita akan diberi kesempatan untuk melakukan restorasi bagian tubuh yang mengalami kerusakan. Vaksinasi Covid-19 akan membantu membentuk kekebalan tubuh walaupun dilakukan ketika puasa dan puasa bukan penghalang untuk melakukan pemberian vaksinasi Covid-19,” ujar DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI, dalam siaran media yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (14/4/2021).
Dokter Rachmat menambahkan perlangsungan kekebalan imunitas vaksin Covid-19 sama saja, baik sebelum puasa atau saat berpuasa. Khusus orang-orang lanjut usia, pembentukan antibodi akan tetap terbentuk walaupun tidak secepat pada kelompok orang usia muda.
Maka dari itu, pemberikan vaksin Covid-19 pada lansia harus diberi jarak 28 hari agar tubuh diberi kesempatan untuk membentuk antibodi sehingga pada hari ke- 28 tubuh akan diberi booster lagi dengan vaksin Covid-19 kedua.
“Vaksinasi Covid-19, baik saat puasa atau tidak itu harus tetap memperhatikan kontraindikasi apakah seseorang memiliki penyakit penyerta (komorbid) atau tidak. Khusus lansia, perlu ditekankan apakah para lansia telah memenuhi penilaian score RAPUH (Resistensi, Aktivitas, Penyakit Lebih dari 4 Hari, Usaha Berjalan, dan Hilangnya Berat Badan),” tambah DR. dr. Rachmat Latief, Sp.PD, KPTI.
Senada dengan dr. Rachmat Latief, dr. Yoana Periskila, MKK, selaku ketua gugus Covid-19 Primaya Hospital Bekasi Barat mengungkapkan jika pemberian vaksin Covid-19 saat puasa, tidak mengganggu imun tubuh. Dengan kata lain, vaksinasi Covid-19 pada saat bulan puasa akan tetap memiliki kekebalan tubuh yang sama jika dibandingkan dengan seseorang yang divaksin ketika tidak berpuasa.
tulis komentar anda