Jangan Salah Pilih, Ini Asupan Tepat Saat Buka Puasa
Selasa, 04 Mei 2021 - 20:10 WIB
JAKARTA - Momen berbuka puasa menjadi saat yang penting untuk memilih asupan yang tepat agar energi tubuh kembali. Buah dan sayur menjadi salah satu asupan yang baik untuk mengembalikan energi tubuh .
Dokter Gizi Medik, dr. Sylvia Irawati, M.Gizi mengatakan, saat berbuka puasa, tentunya orang-orang punya makanan dan minuman favorit. Ada yang memilih buka puasa dengan kurma , teh manis hangat, jus segar, gorengan , atau langsung makan makanan berat.
“Apapun makannya, prinsip dasar memilih makanan buka puasa adalah komponen gizi seimbang,” kata Sylvia belum lama ini.
Sylvia menyarankan untuk memenuhi semua kandungan gizi seperti karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, protein, dan glukosa. Sebaiknya ada pula menu makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, singkong, nasi merah dan oat.
“Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks untuk membantu kenyang lebih lama agar tidak mudah lapar," jelas Sylvia.
Bagi orang yang memiliki gangguan pencernaan seperti asam lambung, Sylvia menyarankan untuk menghindari makanan yang mengandung santan, gorengan, dan berbumbu tajam karena bisa memicu pengeluaran asam lambung.
“Selain itu minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh juga tidak dianjurkan untuk menjadi minuman buka puasa, karena membuat frekuensi buang air kecil jadi lebih sering,” ujar Sylvia.
Sylvia menyebutkan kebutuhan nutrisi alami adalah salah satu kunci utama kesehatan yang prima, khususnya saat Ramadhan. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari buah dan sayur segar maupun produk alternatif yang memiliki kualitas nutrisi serupa.
“Secara umum, kebutuhan nutrisi alami tubuh adalah vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein yang bisa didaptkan dari buah dan sayur. Kandungan tersebut bisa didaptkan dari cold press juice,” ucap Sylvia.
Sementara itu CEO dan Presiden Direktur Re.juve, Richard Anthony menuturkan, pihaknya menghadirkan cold press juice yang dibuat dengan Teknologi High Pressure (HPP Technology). “Kami menggunakan 100% bahan alami organik dan berkualitas terbaik. Kami menggunakan metode ultra-hygiene process ditambah teknologi High Pressure (HPP Technology). Teknologi ini berfungsi untuk menonaktifkan seluruh bakteri dan mikroorganisme berbahaya serta memastikan kualitas produk terjaga,” tutur Richard.
Dokter Gizi Medik, dr. Sylvia Irawati, M.Gizi mengatakan, saat berbuka puasa, tentunya orang-orang punya makanan dan minuman favorit. Ada yang memilih buka puasa dengan kurma , teh manis hangat, jus segar, gorengan , atau langsung makan makanan berat.
“Apapun makannya, prinsip dasar memilih makanan buka puasa adalah komponen gizi seimbang,” kata Sylvia belum lama ini.
Sylvia menyarankan untuk memenuhi semua kandungan gizi seperti karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, protein, dan glukosa. Sebaiknya ada pula menu makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, singkong, nasi merah dan oat.
“Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks untuk membantu kenyang lebih lama agar tidak mudah lapar," jelas Sylvia.
Bagi orang yang memiliki gangguan pencernaan seperti asam lambung, Sylvia menyarankan untuk menghindari makanan yang mengandung santan, gorengan, dan berbumbu tajam karena bisa memicu pengeluaran asam lambung.
“Selain itu minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh juga tidak dianjurkan untuk menjadi minuman buka puasa, karena membuat frekuensi buang air kecil jadi lebih sering,” ujar Sylvia.
Sylvia menyebutkan kebutuhan nutrisi alami adalah salah satu kunci utama kesehatan yang prima, khususnya saat Ramadhan. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari buah dan sayur segar maupun produk alternatif yang memiliki kualitas nutrisi serupa.
“Secara umum, kebutuhan nutrisi alami tubuh adalah vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein yang bisa didaptkan dari buah dan sayur. Kandungan tersebut bisa didaptkan dari cold press juice,” ucap Sylvia.
Sementara itu CEO dan Presiden Direktur Re.juve, Richard Anthony menuturkan, pihaknya menghadirkan cold press juice yang dibuat dengan Teknologi High Pressure (HPP Technology). “Kami menggunakan 100% bahan alami organik dan berkualitas terbaik. Kami menggunakan metode ultra-hygiene process ditambah teknologi High Pressure (HPP Technology). Teknologi ini berfungsi untuk menonaktifkan seluruh bakteri dan mikroorganisme berbahaya serta memastikan kualitas produk terjaga,” tutur Richard.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda