Kenali Perbedaan B117, B1351, P1, dan B1617, Empat Varian Baru Virus COVID-19
Minggu, 09 Mei 2021 - 10:50 WIB
Meski sama dengan varian Inggris yang memiliki mutasi N501Y pada protein lonjakan, yang berarti lebih efisien dalam mendapatkan akses ke sel tubuh manusia untuk bereplikasi yang memicu penyebarannya yang cepat, tapi tak hanya satu, varian Afrika Selatan ini juga disebutkan memuat beberapa mutasi lain yang berkaitan. Dua di antaranya yang dinamai E484K dan K417N, berdampak buruk bagi sistem kekebalan manusia karena dua mutasi tersebut mampu menghindar dari antibodi, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi.
Meski demikian, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan varian virus asal Afrika Selatan itu lebih mematikan daripada varian virus asli penyebab COVID-19.
3. Strain Brasil
Varian virus dengan kode P1, yang juga telah menyebar ke banyak negara di dunia. Virus ini pertama kali terdeteksi di Jepang dari kedatangan sekelompok pelancong asal Brasil pada Januari 2021. P.1 secara substansial lebih menular daripada varian virus lain.
Untuk mutasi, varian P.1 memiliki mutasi protein lonjakan N501Y, E484K, dan K417N serta banyak mutasi lain. Walau sifatnya lebih menular, belum ada bukti varian ini menyebabkan penyakit infeksi COVID-19 yang lebih parah.
4. Strain India
Berbeda dengan strain virus lain, varian India atau B1617 memiliki beberapa mutasi lain, contohnya L452R. Varian virus dari India ini dikatakan memiliki lebih dari selusin mutasi, termasuk beberapa yang diketahui meningkatkan penularan dan membantu virus menghindari sistem kekebalan tubuh. Mutasi inilah yang disinyalir sebagai alasan mengapa strain tersebut lebih mudah ditularkan.
Tom Wenseleers, Ahli Biologi Evolusi di Universitas Leuven Belgia, menemukan fakta bahwa kasus infeksi COVID-19 akibat B1617 meningkat lebih cepat daripada kasus varian Inggris, baik di India maupun di Inggris sendiri.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Meski demikian, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan varian virus asal Afrika Selatan itu lebih mematikan daripada varian virus asli penyebab COVID-19.
3. Strain Brasil
Varian virus dengan kode P1, yang juga telah menyebar ke banyak negara di dunia. Virus ini pertama kali terdeteksi di Jepang dari kedatangan sekelompok pelancong asal Brasil pada Januari 2021. P.1 secara substansial lebih menular daripada varian virus lain.
Untuk mutasi, varian P.1 memiliki mutasi protein lonjakan N501Y, E484K, dan K417N serta banyak mutasi lain. Walau sifatnya lebih menular, belum ada bukti varian ini menyebabkan penyakit infeksi COVID-19 yang lebih parah.
Baca Juga
4. Strain India
Berbeda dengan strain virus lain, varian India atau B1617 memiliki beberapa mutasi lain, contohnya L452R. Varian virus dari India ini dikatakan memiliki lebih dari selusin mutasi, termasuk beberapa yang diketahui meningkatkan penularan dan membantu virus menghindari sistem kekebalan tubuh. Mutasi inilah yang disinyalir sebagai alasan mengapa strain tersebut lebih mudah ditularkan.
Tom Wenseleers, Ahli Biologi Evolusi di Universitas Leuven Belgia, menemukan fakta bahwa kasus infeksi COVID-19 akibat B1617 meningkat lebih cepat daripada kasus varian Inggris, baik di India maupun di Inggris sendiri.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(tsa)
tulis komentar anda