Sinopsis 'Move to Heaven', Drama Korea Terbaru dan Fakta-Fakta Menariknya
Sabtu, 15 Mei 2021 - 21:00 WIB
4. KISAH ORANG-ORANG YANG TERPINGGIRKAN

Foto: Netflix
Selain menyajikan dinamika hubungan Geu-ru dan Sang-gu, tiap episode "Move to Heaven" juga akan menceritakan sosok yang berbeda-beda, yaitu kisah mereka yang baru saja meninggal. Yang menarik, ada benang merah antara mereka, yaitu sosok-sosok yang terpinggirkan, minoritas, atau yang dianggap sebelah mata.
Ada sosok buruh yang diperlakukan tidak adil oleh perusahaannya, ada nenek renta yang dibiarkan tinggal sendiri oleh keluarganya dan jarang dijenguk, ada perempuan korban kekerasan dalam pacaran (KDP), hingga anak adopsi terlantar yang bingung dengan identitasnya. Hampir semuanya hidup sendiri, yang sekaligus menggambarkan fenomena sosial kehidupan perkotaan yang masyarakatnya individualistis.
"Ini tentang rasa kesepian. Karena itu saya ingin bahwa setelah menonton drama ini, kita setidaknya bisa melihat tetangga kita, masyarakat, dan bersikap lebih baik lagi (pada mereka). Kita harus saling menjaga satu sama lain," ujar Kim Sung-ho.
Dalam perspektif yang lebih luas, kondisi Geu-ru sebagai penyandang sindrom asperger juga adalah seorang minoritas yang mesti hidup dalam stereotip yang berkembang dalam masyarakat, sama dengan mereka yang kamar dan rumahnya dibersihkan oleh Geu-ru.
5. PARA PEMAIN MENANGIS SAAT MEMBACA SKENARIONYA

Foto: Netflix
Selain menyajikan dinamika hubungan Geu-ru dan Sang-gu, tiap episode "Move to Heaven" juga akan menceritakan sosok yang berbeda-beda, yaitu kisah mereka yang baru saja meninggal. Yang menarik, ada benang merah antara mereka, yaitu sosok-sosok yang terpinggirkan, minoritas, atau yang dianggap sebelah mata.
Ada sosok buruh yang diperlakukan tidak adil oleh perusahaannya, ada nenek renta yang dibiarkan tinggal sendiri oleh keluarganya dan jarang dijenguk, ada perempuan korban kekerasan dalam pacaran (KDP), hingga anak adopsi terlantar yang bingung dengan identitasnya. Hampir semuanya hidup sendiri, yang sekaligus menggambarkan fenomena sosial kehidupan perkotaan yang masyarakatnya individualistis.
"Ini tentang rasa kesepian. Karena itu saya ingin bahwa setelah menonton drama ini, kita setidaknya bisa melihat tetangga kita, masyarakat, dan bersikap lebih baik lagi (pada mereka). Kita harus saling menjaga satu sama lain," ujar Kim Sung-ho.
Dalam perspektif yang lebih luas, kondisi Geu-ru sebagai penyandang sindrom asperger juga adalah seorang minoritas yang mesti hidup dalam stereotip yang berkembang dalam masyarakat, sama dengan mereka yang kamar dan rumahnya dibersihkan oleh Geu-ru.
5. PARA PEMAIN MENANGIS SAAT MEMBACA SKENARIONYA
Lihat Juga :
tulis komentar anda