Pentingnya Nutrisi Harian dan Olahraga agar Tetap Aktif di Usia Lanjut
Senin, 24 Mei 2021 - 02:22 WIB
JAKARTA - Bertambah tua adalah hal yang pasti dan menjadi bagian normal dari kehidupan semua makhluk. Penuaan akan memengaruhi setiap orang secara fisik dan mental. Apalagi di masa sekarang, masyarakat harus menghadapi ancaman penuaan dini akibat paparan radikal bebas.
Proses penuaan tidak bisa dilawan, tapi perlu diingat bahwa banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menjalani usia senja dengan sehat, tetap aktif, dan kuat. Salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi harian yang tepat dan berolahraga.
Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatri FKUI RSCM dan Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) Prof. DR. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM, menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia, memang tak terelakkan terjadi perubahan-perubahan fisik pada lansia.
“Lansia biasanya mengalami setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan. Mulai dari pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga sarkopenia/penurunan massa otot. Terlebih lagi paparan radikal bebas juga bisa mempercepat/memperburuk proses penuaan,” kata Prof Setiati, belum lama ini.
Selain itu juga ada gangguan psikologis seperti demensia, depresi, dan penurunan kapasitas fungsional sampai membutuhkan caregivers.
“Untuk itu, disarankan agar lansia melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali dan melakukan upaya pencegahan agar penyakitnya tidak semakin parah, serta yang paling penting bagi lansia adalah tetap aktif agar kualitas hidup lebih baik,” ungkap Prof. Setiati.
Spesialis Gizi Klinik sekaligus Dosen Ilmu Gizi Universitas Indonesia Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK (K) juga menekankan pentingnya nutrisi untuk memelihara kesehatan lansia.
“Orang tua, khususnya yang berusia lebih dari 60 tahun, cenderung lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai masalah gizi lain, bahkan bisa sampai mengalami malnutrisi. Nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan mengurangi timbulnya penyakit kronis,” terang Dr Fiastuti.
Proses penuaan tidak bisa dilawan, tapi perlu diingat bahwa banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menjalani usia senja dengan sehat, tetap aktif, dan kuat. Salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi harian yang tepat dan berolahraga.
Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatri FKUI RSCM dan Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) Prof. DR. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM, menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia, memang tak terelakkan terjadi perubahan-perubahan fisik pada lansia.
“Lansia biasanya mengalami setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan. Mulai dari pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga sarkopenia/penurunan massa otot. Terlebih lagi paparan radikal bebas juga bisa mempercepat/memperburuk proses penuaan,” kata Prof Setiati, belum lama ini.
Selain itu juga ada gangguan psikologis seperti demensia, depresi, dan penurunan kapasitas fungsional sampai membutuhkan caregivers.
“Untuk itu, disarankan agar lansia melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali dan melakukan upaya pencegahan agar penyakitnya tidak semakin parah, serta yang paling penting bagi lansia adalah tetap aktif agar kualitas hidup lebih baik,” ungkap Prof. Setiati.
Spesialis Gizi Klinik sekaligus Dosen Ilmu Gizi Universitas Indonesia Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK (K) juga menekankan pentingnya nutrisi untuk memelihara kesehatan lansia.
“Orang tua, khususnya yang berusia lebih dari 60 tahun, cenderung lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai masalah gizi lain, bahkan bisa sampai mengalami malnutrisi. Nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan mengurangi timbulnya penyakit kronis,” terang Dr Fiastuti.
tulis komentar anda