Bisa Menyerang Generasi Milenial, Ini Penyebab Hipertensi
Selasa, 25 Mei 2021 - 00:07 WIB
JAKARTA - Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa menyerang siapa saja, termasuk generasi milenial . Karenanya, penting untuk mengetahui penyebabnya.
Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Namun, hanya sebesar 36,8% di antara para penderita yang mengkonsumsi obat. Dampaknya, pada tahun 2025, diperkirakan akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi.
Padahal, mengatasi hipertensi penting. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , hipertensi yang tidak tertangani dengan baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Hipertensi sendiri merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Sampai saat ini hipertensi masih merupakan momok di masyarakat.
“Hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga generasi milenial. Sayangnya hingga saat ini, masih banyak yang belum menyadari tentang bahaya hipertensi,” kata Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin lewat pernyataan resminya, Senin (24/5).
Esti menjelaskan, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan erat dengan pola hidup , antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam lemak.
“Kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah membuat orang kurang melakukan aktivitas fisik. Tuntutan pekerjaan dan kurangnya istirahat dapat menyebabkan timbulnya stres,” jelas Esti.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah hipertensi lebih dini. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dr dr Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, mengungkapkan perlunya menumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan rutin.
Selain itu, penting juga untuk mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam. “Untuk mencegah hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan garam paling banyak 5 gram sehari atau setara dengan satu sendok teh,” ungkap Dr. Isman.
Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Namun, hanya sebesar 36,8% di antara para penderita yang mengkonsumsi obat. Dampaknya, pada tahun 2025, diperkirakan akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi.
Padahal, mengatasi hipertensi penting. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , hipertensi yang tidak tertangani dengan baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Hipertensi sendiri merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Sampai saat ini hipertensi masih merupakan momok di masyarakat.
“Hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga generasi milenial. Sayangnya hingga saat ini, masih banyak yang belum menyadari tentang bahaya hipertensi,” kata Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin lewat pernyataan resminya, Senin (24/5).
Esti menjelaskan, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan erat dengan pola hidup , antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam lemak.
“Kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah membuat orang kurang melakukan aktivitas fisik. Tuntutan pekerjaan dan kurangnya istirahat dapat menyebabkan timbulnya stres,” jelas Esti.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah hipertensi lebih dini. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dr dr Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, mengungkapkan perlunya menumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan rutin.
Selain itu, penting juga untuk mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam. “Untuk mencegah hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan garam paling banyak 5 gram sehari atau setara dengan satu sendok teh,” ungkap Dr. Isman.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda