Studi: Tingkat Stres Memiliki Kaitan dengan Konsumsi Makanan Cepat Saji
Kamis, 27 Mei 2021 - 20:08 WIB
JAKARTA - Kondisi stres sangat mudah ditemui dan hampir semua orang pernah mengalami kondisi tersebut. Namun, stres lebih banyak dijumpai di kalangan wanita daripada pria.
Stres sendiri bisa bersifat akut atau jangka pendek dan kronis yaitu jangka panjang.
Meskipun stres jangka panjang dan jangka pendek dapat menyebabkan penurunan kesehatan yang lebih lanjut, tingkat stres secara umum dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental yang parah seperti depresi.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi stres, tapi bisakah diet dan gaya hidup menjadi penyebab stres?
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, ditemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji dan tingkat stres berbanding lurus satu sama lain. Artinya rendahnya tingkat stres dikaitkan dengan rendahnya konsumsi fast food dan sebaliknya.
Penelitian ini dilaksanakan selama 16 minggu dengan 338 peserta dengan tujuan utama pencegahan kenaikan berat badan melalui metode manajemen stres, aktivitas fisik, dan pola makan sehat. Studi tersebut difokuskan pada evaluasi ibu yang obesitas atau kelebihan berat badan berusia antara 18 hingga 39 tahun.
Penulis utama studi yang juga profesor keperawatan di Ohio State University, Mei-Wei Chang mengatakan, pihaknya menggunakan kesaksian wanita dalam video dan menunjukkan interaksi mereka dengan keluarga untuk meningkatkan kesadaran tentang penyebab stres.
"Setelah menonton video, banyak peserta berkata, Ini adalah pertama kalinya mereka menyadari bahwa mereka sangat stres karena telah menjalani kehidupan yang penuh tekanan," ujar Chang seperti dilansir Times Now News.
Baca Juga
Stres sendiri bisa bersifat akut atau jangka pendek dan kronis yaitu jangka panjang.
Meskipun stres jangka panjang dan jangka pendek dapat menyebabkan penurunan kesehatan yang lebih lanjut, tingkat stres secara umum dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental yang parah seperti depresi.
Ada beberapa solusi untuk mengatasi stres, tapi bisakah diet dan gaya hidup menjadi penyebab stres?
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, ditemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji dan tingkat stres berbanding lurus satu sama lain. Artinya rendahnya tingkat stres dikaitkan dengan rendahnya konsumsi fast food dan sebaliknya.
Penelitian ini dilaksanakan selama 16 minggu dengan 338 peserta dengan tujuan utama pencegahan kenaikan berat badan melalui metode manajemen stres, aktivitas fisik, dan pola makan sehat. Studi tersebut difokuskan pada evaluasi ibu yang obesitas atau kelebihan berat badan berusia antara 18 hingga 39 tahun.
Penulis utama studi yang juga profesor keperawatan di Ohio State University, Mei-Wei Chang mengatakan, pihaknya menggunakan kesaksian wanita dalam video dan menunjukkan interaksi mereka dengan keluarga untuk meningkatkan kesadaran tentang penyebab stres.
"Setelah menonton video, banyak peserta berkata, Ini adalah pertama kalinya mereka menyadari bahwa mereka sangat stres karena telah menjalani kehidupan yang penuh tekanan," ujar Chang seperti dilansir Times Now News.
tulis komentar anda