Fakta-Fakta Ganja, Jenis Narkoba yang Diduga Digunakan Anji
Minggu, 13 Juni 2021 - 23:32 WIB
Ganja memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang apabila rutin menggunakannya. Ganja lebih mengaktifkan bagian otak yang mengandung jumlah reseptor tertinggi. Inilah yang menyebabkan narkoba ini membuat pemakainya “nge-fly”.
Sejumlah efek jangka pendek di antaranya indera yang berubah, perubahan suasana hati, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, memori atau ingatan yang terganggu, halusinasi dan delusi jika dikonsumsi dengan dosis tinggi, hingga psikosis.
3. Bikin Penggunanya Kecanduan
Pemakaian ganja dapat mengarah pada gangguan penggunaan zat psikoaktif. Ini adalah penyakit medis di mana orang tersebut tidak dapat berhenti menggunakannya meskipun hal itu menyebabkan masalah kesehatan dan sosial dalam kehidupan mereka. Gejala yang parah juga dikenal sebagai kecanduan.
Survei menemukan, orang-orang yang menggunakan ganja dalam jangka panjang dan mencoba berhenti merasakan gejala mudah marah, nafsu makan menurun, gelisah, serta mudah lapar.
4. Efek Jangka Panjang yang Buruk bagi Otak
Penggunaan jangka panjang ganja dapat memberikan dampak buruk pada otak. Ketika seseorang mulai menggunakan ganja di usia remaja, obat tersebut dapat merusak fungsi berpikir, memori, belajar dan memengaruhi bagaimana otak membangun hubungan antara area yang diperlukan untuk fungsi-fungsinya. Penggunaan ganja jangka panjang juga memberikan efek masalah kesehatan fisik dan mental.
Efek fisik yang dirasakan adalah masalah pernapasan, peningkatan denyut jantung, mual dan muntah yang intens, hingga sindrom hiperemesis cannabinoid, sindrom yang menyebabkan pengguna mengalami siklus mual, muntah, dan dehidrasi. Kemudian efek gangguan kesehatan mental yang dirasakan yakni halusinasi sementara, paranoia sementara, depresi, kecemasan, dan pikiran untuk bunuh diri.
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
Sejumlah efek jangka pendek di antaranya indera yang berubah, perubahan suasana hati, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, memori atau ingatan yang terganggu, halusinasi dan delusi jika dikonsumsi dengan dosis tinggi, hingga psikosis.
3. Bikin Penggunanya Kecanduan
Pemakaian ganja dapat mengarah pada gangguan penggunaan zat psikoaktif. Ini adalah penyakit medis di mana orang tersebut tidak dapat berhenti menggunakannya meskipun hal itu menyebabkan masalah kesehatan dan sosial dalam kehidupan mereka. Gejala yang parah juga dikenal sebagai kecanduan.
Survei menemukan, orang-orang yang menggunakan ganja dalam jangka panjang dan mencoba berhenti merasakan gejala mudah marah, nafsu makan menurun, gelisah, serta mudah lapar.
Baca Juga
4. Efek Jangka Panjang yang Buruk bagi Otak
Penggunaan jangka panjang ganja dapat memberikan dampak buruk pada otak. Ketika seseorang mulai menggunakan ganja di usia remaja, obat tersebut dapat merusak fungsi berpikir, memori, belajar dan memengaruhi bagaimana otak membangun hubungan antara area yang diperlukan untuk fungsi-fungsinya. Penggunaan ganja jangka panjang juga memberikan efek masalah kesehatan fisik dan mental.
Efek fisik yang dirasakan adalah masalah pernapasan, peningkatan denyut jantung, mual dan muntah yang intens, hingga sindrom hiperemesis cannabinoid, sindrom yang menyebabkan pengguna mengalami siklus mual, muntah, dan dehidrasi. Kemudian efek gangguan kesehatan mental yang dirasakan yakni halusinasi sementara, paranoia sementara, depresi, kecemasan, dan pikiran untuk bunuh diri.
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
(tsa)
tulis komentar anda