Beredar Pesan Resep Obat Covid-19, Dokter Minta Masyarakat Tak Percaya
Jum'at, 02 Juli 2021 - 11:48 WIB
JAKARTA - Baru-baru ini beredar resep obat yang diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19 . Dalam pesan tersebut tertulis bahwa pasien Covid-19 yang isolasi mandiri dapat menggunakan resep tersebut sebagai upaya pengobatan.
Pesan yang beredar di WhatsApp Grup itu mengklaim bahwa resep sudah teruji dan diberikan pada pasien Covid-19 yang dirawat di RS Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran , Jakarta. Si pembuat pesan pun meminta agar masyarakat menyebarkan pesan itu lebih luas lagi.
"Silahkan di-share ke semua yang membutuhkan, karena ini resep dokter yang sudah teruji dan dipakai di RS Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Semoga dapat membantu dan cepat sembuh," bunyi pesan tersebut.
Ahli Kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof Ari Fahrial Syam, menyatakan bahwa informasi itu sangat menyesatkan alias hoaks . Masyarakat diimbau tidak mempercayainya.
"Mohon abaikan kalau ada anjuran terapi seperti ini karena TIDAK sesuai dengan pedoman pengobatan Covid-19 yang ada," kata Prof Ari di Twitternya, Jumat (2/7).
Prof Ari pun mengharapkan agar masyarakat tetap berkonsultasi dengan dokter terkait dengan kondisi penyakitnya. "Masyarakat tetap harus konsultasi ke dokter untuk konsultasi obat yang diberikan," saran Prof Ari.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Pesan yang beredar di WhatsApp Grup itu mengklaim bahwa resep sudah teruji dan diberikan pada pasien Covid-19 yang dirawat di RS Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran , Jakarta. Si pembuat pesan pun meminta agar masyarakat menyebarkan pesan itu lebih luas lagi.
"Silahkan di-share ke semua yang membutuhkan, karena ini resep dokter yang sudah teruji dan dipakai di RS Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Semoga dapat membantu dan cepat sembuh," bunyi pesan tersebut.
Ahli Kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof Ari Fahrial Syam, menyatakan bahwa informasi itu sangat menyesatkan alias hoaks . Masyarakat diimbau tidak mempercayainya.
"Mohon abaikan kalau ada anjuran terapi seperti ini karena TIDAK sesuai dengan pedoman pengobatan Covid-19 yang ada," kata Prof Ari di Twitternya, Jumat (2/7).
Prof Ari pun mengharapkan agar masyarakat tetap berkonsultasi dengan dokter terkait dengan kondisi penyakitnya. "Masyarakat tetap harus konsultasi ke dokter untuk konsultasi obat yang diberikan," saran Prof Ari.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(dra)
tulis komentar anda