Ini Alasan Mengapa Obat Jenis IVIG Harganya Mencapai Jutaan Rupiah
Sabtu, 03 Juli 2021 - 23:08 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin telah mengeluarkan daftar harga eceran tertinggi (HET) dari 11 obat yang paling sering digunakan dalam pengobatan Covid-19 . Dari sekian banyak jenis obat yang disebutkan, Intravenous Immuneglobulin (IVIG) menjadi obat dengan harga yang sangat mahal hingga mencapai jutaan rupiah.
Dalam keterangannya, Menkes Budi menyebut bahwa Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 5% 50ml infus dalam bentuk vial memiliki HET Rp3.262.300, serta Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 10% 25ml infus dalam bentuk vial mempunyai HET Rp3.965.000. Sementara Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 10% 50ml infus dalam bentuk vial dibanderol dengan HET paling mahal hingga mencapai Rp6.174.900.
Terkait dengan hal tersebut Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mencoba memberikan penjelasan mengapa Intravenous Immuneglobulin memiliki harga yang sangat tinggi, dibandingkan dengan obat-obatan lain yang disebutkan.
"IVIG itu adalah antibodi. Jadi di dalam tubuh manusia itu ada sistem pertahanan dan sel-sel. Jika diibaratkan dengan sistem pertahanan Indonesia, tubuh memiliki pasukan angkatan darat, dan juga angkata udara yang menembakkan peluru. Antibodi ini mirip dengan peluru yang dihasilkan oleh tank yang disebut sel plasma dan bertugas membentuk antibodi," jelas dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (3/7/2021).
Dokter Fajri melanjutkan bahwa secara sederhana IVIG adalah kumpulan dari berbagai antibodi yang disusun oleh manusia. Di sisi lain antibodi pada manusia itu ada berbagai macam jenisnya, diantaranya adalah antibodi G, antibodi A dan masih banyak lainnya.
"Makanya kenapa harganya kok bisa mahal? Saya kutip dari buku Pub Med yang merupakan situs resmi dari Amerika. Satu IVIG berdasarkan dari ribuan sampai puluhan ribu donor. Alasan inilah yang membuat harganya mahal hingga sampai jutaan," terangnya.
Lihat Juga: Beredar Paracetamol dan Multivitamin Bisa Obati Covid-19 Varian Omicron, Begini Faktanya
Dalam keterangannya, Menkes Budi menyebut bahwa Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 5% 50ml infus dalam bentuk vial memiliki HET Rp3.262.300, serta Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 10% 25ml infus dalam bentuk vial mempunyai HET Rp3.965.000. Sementara Intravenous Immuneglobulin (IVIG) 10% 50ml infus dalam bentuk vial dibanderol dengan HET paling mahal hingga mencapai Rp6.174.900.
Terkait dengan hal tersebut Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mencoba memberikan penjelasan mengapa Intravenous Immuneglobulin memiliki harga yang sangat tinggi, dibandingkan dengan obat-obatan lain yang disebutkan.
"IVIG itu adalah antibodi. Jadi di dalam tubuh manusia itu ada sistem pertahanan dan sel-sel. Jika diibaratkan dengan sistem pertahanan Indonesia, tubuh memiliki pasukan angkatan darat, dan juga angkata udara yang menembakkan peluru. Antibodi ini mirip dengan peluru yang dihasilkan oleh tank yang disebut sel plasma dan bertugas membentuk antibodi," jelas dr. Fajri saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (3/7/2021).
Dokter Fajri melanjutkan bahwa secara sederhana IVIG adalah kumpulan dari berbagai antibodi yang disusun oleh manusia. Di sisi lain antibodi pada manusia itu ada berbagai macam jenisnya, diantaranya adalah antibodi G, antibodi A dan masih banyak lainnya.
"Makanya kenapa harganya kok bisa mahal? Saya kutip dari buku Pub Med yang merupakan situs resmi dari Amerika. Satu IVIG berdasarkan dari ribuan sampai puluhan ribu donor. Alasan inilah yang membuat harganya mahal hingga sampai jutaan," terangnya.
Lihat Juga: Beredar Paracetamol dan Multivitamin Bisa Obati Covid-19 Varian Omicron, Begini Faktanya
(nug)
tulis komentar anda