Nilai CT Tak Serta Merta Jadi Patokan Tingkat Infeksius Covid-19, Ini Penjelasannya!
Rabu, 07 Juli 2021 - 13:18 WIB
JAKARTA - Nilai Cycle Threshold (CT) dalam tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sering dijadikan acuan sembuh atau tidaknya seseorang dari Covid-19. Bisa dilakukan secara mandiri, mem
Meski demikian, ia pun tak memungkiri bahwa nilai CT yang terlalu kecil dapat berarti tes invalid dan harus diulang. Namun, nilai batas bawah tes PCR berbeda pada setiap alat dan reagen yang digunakan, sehingga tidak bisa dibandingkan.
"Alhasil nilai CT <12 tidak selalu berarti tesinvalid," tambahnya.
Sama dengan sebelumnya, nilai CT yang besar juga tidak bisa disimpulkan bahwa sudah sembuh dari Covid-19. Jika masih ada gejala, pasien tersebut masih berpotensi untuk menularkan virus ke orang lain.
"Nilai CT tinggi dapat menandakan bahwa masa infeksi hampir berakhir atau justru baru memasuki tahap awal infeksi. Masa infeksius pasien harus dievaluasi dari perjalanan alamiah penyakit," imbuhnya.
Dari penjelasan tersebut, dr. Fajri pun memberikan tiga kesimpulan yang bisa diambil mengenai nilai CT, yakni:
1.Menginterpretasikan nilai CT tidak dapat dilakukan sendiri, namun wajib didampingi oleh dokter yang merawat.
2.Hasil tes PCR, tidak harus melampirkan nilai CT.
3.Nilai CT tidak menunjukkan status infeksius pasien, derajat keparahan penyakit, dan tidak mencerminkan jumlah virus di tubuh.
Meski demikian, ia pun tak memungkiri bahwa nilai CT yang terlalu kecil dapat berarti tes invalid dan harus diulang. Namun, nilai batas bawah tes PCR berbeda pada setiap alat dan reagen yang digunakan, sehingga tidak bisa dibandingkan.
"Alhasil nilai CT <12 tidak selalu berarti tesinvalid," tambahnya.
Sama dengan sebelumnya, nilai CT yang besar juga tidak bisa disimpulkan bahwa sudah sembuh dari Covid-19. Jika masih ada gejala, pasien tersebut masih berpotensi untuk menularkan virus ke orang lain.
"Nilai CT tinggi dapat menandakan bahwa masa infeksi hampir berakhir atau justru baru memasuki tahap awal infeksi. Masa infeksius pasien harus dievaluasi dari perjalanan alamiah penyakit," imbuhnya.
Dari penjelasan tersebut, dr. Fajri pun memberikan tiga kesimpulan yang bisa diambil mengenai nilai CT, yakni:
1.Menginterpretasikan nilai CT tidak dapat dilakukan sendiri, namun wajib didampingi oleh dokter yang merawat.
2.Hasil tes PCR, tidak harus melampirkan nilai CT.
3.Nilai CT tidak menunjukkan status infeksius pasien, derajat keparahan penyakit, dan tidak mencerminkan jumlah virus di tubuh.
(wur)
tulis komentar anda