Apakah Vitamin D Berperan Penting dalam Penyembuhan Covid-19?
Sabtu, 10 Juli 2021 - 18:45 WIB
Nah, terkait dengan pernyataan apakah vitamin D bisa mencegah seseorang terinfeksi Covid-19, Prof Beri menyatakan bahwa berdasar hasil studi ilmiah yang dilakukan Universitas Northwestern, ternyata benar ada hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi virus corona.
"Mereka juga menyatakan bahwa pasien dari negara-negara dengan tingkat kematian Covid-19 tinggi diketahui memiliki kadar vitamin D yang rendah. Tapi, para peneliti memberikan catatan terhadap hasil penelitiannya tersebut," kata Prof Beri.
Catatannya adalah para peneliti membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain. Mengapa ini diperlukan?
Menurut Prof Beri, sebab ada perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi, atau jenis virus corona yang tak sama di tiap negara. "Intinya belum cukup data untuk bisa bilang bahwa vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi Covid-19," tegasnya.
Ia pun menyoroti informasi yang beredar di India bahwa studi yang dilakukan di negara tersebut membuktikan pemberian vitamin D mungkin sekali bermanfaat sebagai bagian dari pengobatan Covid-19. Namun, peneliti India juga bilang bahwa pemberian vitamin D sebelum diagnosis tidak memengaruhi hasil pengobatan terhadap pasien.
"Artinya, vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis Covid-19 dibanding dengan pasien yang tidak mengonsumsi, ternyata sama saja hasilnya. Dus, penelitian juga memuat kalau dosis vitamin D itu kebanyakan, ditemukan yang namanya toksisitas sebagai efek samping," katanya.
Prof Beri melanjutkan, memang pemberian tambahan vitamin D sebesar 10-25 mikrogram tiap hari bisa memproteksi pasien terhadap infeksi akut saluran napas. Ini benar menurutnya. "Tapi tetap belum cukup bukti untuk mencegah Covid-19," singkatnya.
"Dari itu semua, saya memandang bahwa belum ada cukup bukti yang menyatakan vitamin D mencegah seseorang terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk pengobatannya. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan Covid-19," terang Prof Beri.
"Mereka juga menyatakan bahwa pasien dari negara-negara dengan tingkat kematian Covid-19 tinggi diketahui memiliki kadar vitamin D yang rendah. Tapi, para peneliti memberikan catatan terhadap hasil penelitiannya tersebut," kata Prof Beri.
Catatannya adalah para peneliti membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain. Mengapa ini diperlukan?
Menurut Prof Beri, sebab ada perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi, atau jenis virus corona yang tak sama di tiap negara. "Intinya belum cukup data untuk bisa bilang bahwa vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi Covid-19," tegasnya.
Ia pun menyoroti informasi yang beredar di India bahwa studi yang dilakukan di negara tersebut membuktikan pemberian vitamin D mungkin sekali bermanfaat sebagai bagian dari pengobatan Covid-19. Namun, peneliti India juga bilang bahwa pemberian vitamin D sebelum diagnosis tidak memengaruhi hasil pengobatan terhadap pasien.
"Artinya, vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis Covid-19 dibanding dengan pasien yang tidak mengonsumsi, ternyata sama saja hasilnya. Dus, penelitian juga memuat kalau dosis vitamin D itu kebanyakan, ditemukan yang namanya toksisitas sebagai efek samping," katanya.
Prof Beri melanjutkan, memang pemberian tambahan vitamin D sebesar 10-25 mikrogram tiap hari bisa memproteksi pasien terhadap infeksi akut saluran napas. Ini benar menurutnya. "Tapi tetap belum cukup bukti untuk mencegah Covid-19," singkatnya.
"Dari itu semua, saya memandang bahwa belum ada cukup bukti yang menyatakan vitamin D mencegah seseorang terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk pengobatannya. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan Covid-19," terang Prof Beri.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda