Ragam Vitamin Dibutuhkan Pasien COVID-19 yang Sedang Isolasi Mandiri
Kamis, 15 Juli 2021 - 20:53 WIB
JAKARTA - Seiring melonjaknya kasus COVID-19 di Tanah Air, berbagai suplemen dan vitamin mulai langka di pasaran. Hal ini terjadi lantaran banyak masyarakat yang memborong vitamin untuk pengobatan bagi orang yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
Lantas, vitamin apa saja yang sebenarnya berperan dalam proses penyembuhan COVID-19?
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K mengatakan, vitamin memang berperan dalam sel imun. Namun, perlu diketahui bahwa vitamin memiliki target sel imun masing-masing dan secara umum seluruh vitamin yang diperlukan tubuh ada di buah serta sayuran.
“Jadi kita disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayuran secara bervariasi. Kita cukupkan vitamin dari buah dan sayuran. Misalkan vitamin D ada di telur, susu, ikan, dan produk jamur. Sementara vitamin E ada di kacang-kacangan dan biji-bijian,” kata dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Lebih lanjut dr. Yohan mengatakan, suplementasi secara umum mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG). Berdasarkan AKG, sebenarnya vitamin yang dibutuhkan seseorang itu rendah, terutama pada orang yang dalam keadaan sehat. Namun, hal tersebut sedikit berbeda dengan orang yang sedang sakit.
“Kalau seseorang sakit kebutuhan vitamin ini akan naik dan lebih banyak karena untuk membangun imun agar bisa berperang dengan sel virusnya. Untuk yang isoman memang perlu ada penambahan suplemen multivitamin. Tapi harus diperhatikan, terutama jika mengonsumsi vitamin C 1.000 mg. Seseorang harus cari vitamin C yang tidak bersifat acidic untuk mencegah terkena penyakit lambung. Jangan sampai konsumsi vitamin C menambah gangguan pencernaan,” terangnya.
Lantas, vitamin apa saja yang sebenarnya berperan dalam proses penyembuhan COVID-19?
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K mengatakan, vitamin memang berperan dalam sel imun. Namun, perlu diketahui bahwa vitamin memiliki target sel imun masing-masing dan secara umum seluruh vitamin yang diperlukan tubuh ada di buah serta sayuran.
“Jadi kita disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayuran secara bervariasi. Kita cukupkan vitamin dari buah dan sayuran. Misalkan vitamin D ada di telur, susu, ikan, dan produk jamur. Sementara vitamin E ada di kacang-kacangan dan biji-bijian,” kata dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Lebih lanjut dr. Yohan mengatakan, suplementasi secara umum mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG). Berdasarkan AKG, sebenarnya vitamin yang dibutuhkan seseorang itu rendah, terutama pada orang yang dalam keadaan sehat. Namun, hal tersebut sedikit berbeda dengan orang yang sedang sakit.
“Kalau seseorang sakit kebutuhan vitamin ini akan naik dan lebih banyak karena untuk membangun imun agar bisa berperang dengan sel virusnya. Untuk yang isoman memang perlu ada penambahan suplemen multivitamin. Tapi harus diperhatikan, terutama jika mengonsumsi vitamin C 1.000 mg. Seseorang harus cari vitamin C yang tidak bersifat acidic untuk mencegah terkena penyakit lambung. Jangan sampai konsumsi vitamin C menambah gangguan pencernaan,” terangnya.
(tsa)
tulis komentar anda