Membandingkan Efek Samping Vaksin dengan Kerusakan COVID-19

Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:28 WIB
Foto Ilustrasi/Dok SINDOnews


JAKARTA - Sejumlah ahli mengatakan bahwa efek samping ringan dan langka dari vaksin COVID-19 sama sekali tidak seserius potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakitnya itu sendiri. Bahkan mereka mengatakan orang yang terpapar COVID-19 memiliki konsekuensi jangka panjang meliputi peningkatan risiko stroke, kerusakan paru-paru, penyakit Alzheimer hingga Parkinson.

Meski ada laporan kasus langka yakni Bell's palsy yang berkembang setelah divaksin COVID-19 tetapi dampaknya tidak terlalu tinggi. Banyak masyarakat yang khawatir, lebih memilih efek samping dari vaksin atau risiko kerusakan terpapar COVID-19.

Seperti dilansir Healthline, jika terpapar COVID-19 risiko peradangan ringan di sekitar jantung dapat menimbulkan kerusakan parah pada organ hingga menimbulkan gagal jantung. Bahkan bisa meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit lain seperti Parkinson atau Alzheimer.



Sedangkan efek samping dari vaksin COVID-19 hanya mengalami nyeri sedang di lengan selama beberapa hari. Ini hanyalah beberapa contoh perbedaan mencolok antara efek samping vaksin COVID-19 dan perkembangan penyakitnya itu sendiri.



Meskipun efek samping vaksin itu ringan dan singkat, kerusakan yang disebabkan oleh COVID-19 bisa bertahan lama dan bahkan fatal. Jika melihat capaian vaksinasi di Amerika Serikat padaminggu ini, lebih dari 330 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikan dan hampir 158 juta orang saat ini telah divaksinasi lengkap.

Sejauh ini, reaksi fisik yang paling umum terhadap vaksin mRNA COVID-19 adalah kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, demam, mual, tenggorokan sore, diare, dan muntah. Ada beberapa laporan tentang efek samping yang jarang tetapi lebih serius dari vaksin.

Pada akhir Juni, para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa ada "hubungan yang mungkin" langka antara vaksin mRNA Moderna dan Pfizer-BioNTech dan risiko peradangan jantung yang lebih tinggi, terutama pada remaja dan dewasa muda .
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More