Covid-19 Disebut Berdampak Buruk pada Sistem Saraf dan Gangguan Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti terus mempelajari dampak negatif akibat infeksi Covid-19 . Salah satu yang diketemukan adalah dampak infeksi terhadap sistem saraf dan gangguan mental.
Dokter spesialis penyakit dalam dan khususnya masalah psikosomatis, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD-KPsi, menyebutkan bahwa dampak infeksi Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental sudah dibuka oleh banyak peneliti.
"Sejak awal cuma ngasih kode tipis-tipis. Enggak mau bikin keriweuhan ekstra," ungkapnya dalam cuitan di Twitter yang dibagikan Rabu, 2 Februari 2022.
Baca juga: Kasus Omicron Terus Meningkat, Menkes Kembali Ingatkan Disiplin Prokes
Dalam kicauan itu, dr Andi juga memaparkan beberapa dampak buruk Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental, seperti pasien susah tidur, pasien depresi, pasien halusinasi, pasien jadi agak oon, pasien pelupa, dan sebagainya.
Sontak kicauan itu pun menyita perhatian netizen. Sejak disebarkan di Twitter pada pukul 8 malam, postingan itu sudah disukai nyaris 17 ribu kali dan dibagikan ulang 4,6 ribuan.
Sejumlah netizen yang tampaknya penyintas Covid-19 pun banyak yang menceritakan pengalaman hidupnya terkait dengan dampak Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental.
"Termasuk sulit ingat mau nyebutin kata gitu enggak sih? Sekarang kayak makin susah buat nyebut padanan kata atau nama tempat, lokasi, dan sebagainya, padahal tahu tapi pas mau nyebutin pasti enggak ingat. Jadi, kalau lagi ngobrol pasti 'apa tuh yang itu tuh apa namanya?'. Jadi berasa seumuran mamah," komentar seorang warganet.
Baca juga: Positif Covid-19, Radhini Aprilya: Buat yang Aman, Prokes Kencengin Lagi Gengs
"Benar dok, 1-2 bulan pasca rawat inap karena Covid-19 jadi rasa lemot, susah tidur. Bisa tidur rata-rata jam 2 malam, kadang-kadang deg-degan yang munculnya tiba-tiba," curhat netizen lainnya.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Dokter spesialis penyakit dalam dan khususnya masalah psikosomatis, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD-KPsi, menyebutkan bahwa dampak infeksi Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental sudah dibuka oleh banyak peneliti.
"Sejak awal cuma ngasih kode tipis-tipis. Enggak mau bikin keriweuhan ekstra," ungkapnya dalam cuitan di Twitter yang dibagikan Rabu, 2 Februari 2022.
Baca juga: Kasus Omicron Terus Meningkat, Menkes Kembali Ingatkan Disiplin Prokes
Dalam kicauan itu, dr Andi juga memaparkan beberapa dampak buruk Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental, seperti pasien susah tidur, pasien depresi, pasien halusinasi, pasien jadi agak oon, pasien pelupa, dan sebagainya.
Sontak kicauan itu pun menyita perhatian netizen. Sejak disebarkan di Twitter pada pukul 8 malam, postingan itu sudah disukai nyaris 17 ribu kali dan dibagikan ulang 4,6 ribuan.
Sejumlah netizen yang tampaknya penyintas Covid-19 pun banyak yang menceritakan pengalaman hidupnya terkait dengan dampak Covid-19 terhadap sistem saraf dan gangguan mental.
"Termasuk sulit ingat mau nyebutin kata gitu enggak sih? Sekarang kayak makin susah buat nyebut padanan kata atau nama tempat, lokasi, dan sebagainya, padahal tahu tapi pas mau nyebutin pasti enggak ingat. Jadi, kalau lagi ngobrol pasti 'apa tuh yang itu tuh apa namanya?'. Jadi berasa seumuran mamah," komentar seorang warganet.
Baca juga: Positif Covid-19, Radhini Aprilya: Buat yang Aman, Prokes Kencengin Lagi Gengs
"Benar dok, 1-2 bulan pasca rawat inap karena Covid-19 jadi rasa lemot, susah tidur. Bisa tidur rata-rata jam 2 malam, kadang-kadang deg-degan yang munculnya tiba-tiba," curhat netizen lainnya.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(nug)