Menyusui Merupakan Investasi Terbaik untuk Kelangsungan Hidup dan Tingkatkan Kesehatan
Rabu, 25 Agustus 2021 - 18:44 WIB
JAKARTA - Masalah gizi masih menjadi pekerjaan rumah di seluruh dunia. Menteri Kesehatan , Budi Gunadi Sadikin mengatakan, data global nutrition report pada 2018 menyebutkan, sebanyak 22,2 persen balita mengalami stunting, sekitar 7,5 persen balita kurus, dan 5,6 persen balita gemuk di seluruh dunia.
"Di Indonesia berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita kurus 10,2 persen, dan balita gemuk 8 persen. Gambaran data ini menunjukkan masalah gizi pada balita di Indonesia cukup tinggi," kata Budi dalam webinar Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama, Rabu (25/8).
Menurut Menkes Budi, masalah kurang gizi pada anak diawali dengan penurunan berat badan. Studi menunjukkan penurunan berat badan umumnya terjadi saat bayi berusia pada 3-4 bulan di mana dalam kondisi ibu bekerja kembali bekerja dan tidak optimal saat memberi air susu Ibu (ASI).
"Menyusui salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu kematian Ibu setiap tahun," katanya.
Dia menambahkan, ibu yang tidak menyusui eksklusif akan memiliki risiko 2,6 kali lebih tinggi untuk anaknya mengalami stunting pada usia 0-6 bulan dan dua kali lebih pada usia 6-23 bulan. Untuk itu, Budi menyarankan ibu menyusui yang terpapar Covid-19 tetap menyusui bayinya karena virus Covid-19 tidak dapat menular melalui ASI.
"Ibu menyusui diimbau tidak takut divaksin karena antibodi dapat terdeteksi di ASI dan berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap Covid-19," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengingatkan perlindungan menyusui merupakan tanggung jawab bersama mengingat kesuksesan menyusui adalah bukan tanggung jawab seorang ibu semata, namun juga dukungan semua pihak mulai dari suami, tenaga kesehatan, tempat bekerja, dan pemerintah.
"ASI nutrisi paling baik untuk bayi usia 0-6 bulan. ASI dapat melindungi anak dari berbagai macam penyakit seperti diare dan pneumeonia. Selain itu anak yang mendapat ASI kecerdasannya lebih baik, jauh dari obesitas dan tidak rentan terkena penyakit," ungkap Muhadjir.
"Di Indonesia berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8 persen, balita kurus 10,2 persen, dan balita gemuk 8 persen. Gambaran data ini menunjukkan masalah gizi pada balita di Indonesia cukup tinggi," kata Budi dalam webinar Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama, Rabu (25/8).
Menurut Menkes Budi, masalah kurang gizi pada anak diawali dengan penurunan berat badan. Studi menunjukkan penurunan berat badan umumnya terjadi saat bayi berusia pada 3-4 bulan di mana dalam kondisi ibu bekerja kembali bekerja dan tidak optimal saat memberi air susu Ibu (ASI).
"Menyusui salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu kematian Ibu setiap tahun," katanya.
Dia menambahkan, ibu yang tidak menyusui eksklusif akan memiliki risiko 2,6 kali lebih tinggi untuk anaknya mengalami stunting pada usia 0-6 bulan dan dua kali lebih pada usia 6-23 bulan. Untuk itu, Budi menyarankan ibu menyusui yang terpapar Covid-19 tetap menyusui bayinya karena virus Covid-19 tidak dapat menular melalui ASI.
"Ibu menyusui diimbau tidak takut divaksin karena antibodi dapat terdeteksi di ASI dan berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap Covid-19," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengingatkan perlindungan menyusui merupakan tanggung jawab bersama mengingat kesuksesan menyusui adalah bukan tanggung jawab seorang ibu semata, namun juga dukungan semua pihak mulai dari suami, tenaga kesehatan, tempat bekerja, dan pemerintah.
"ASI nutrisi paling baik untuk bayi usia 0-6 bulan. ASI dapat melindungi anak dari berbagai macam penyakit seperti diare dan pneumeonia. Selain itu anak yang mendapat ASI kecerdasannya lebih baik, jauh dari obesitas dan tidak rentan terkena penyakit," ungkap Muhadjir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda