Data Aplikasi eHAC Dikabarkan Bocor, Ini Respons Kemenkes

Selasa, 31 Agustus 2021 - 11:54 WIB
Sejak 2 juni 2021 pemerintah mulai menggunakan aplikasi PeduliLindungi, di mana eHAC sudah terintegrasi dan berada di dalamnya. / Foto: ilustrasi/ist
JAKARTA - Belum lama ini beredar kabar yang menyebutkan bahwa aplikasi Indonesia Health Alert Card ( eHAC ) diduga mengalami kebocoran data. Tentunya kondisi ini sangat berbahaya sebab berisi jutaan data pribadi masyarakat Indonesia.



Menjawab hal tersebut, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan , dr. Anas Ma'ruf. MKM, mengatakan bahwa informasi kebocoran data yang beredar saat ini terjadi pada aplikasi eHAC yang lama. Menurutnya, aplikasi tersebut memang sudah tidak digunakan lagi sejak 2 Juli 2021.

"eHAC sudah tidak digunakan lagi sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan No HK.02.01 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara yang terintegrasi dengan PeduliLindungi," terang dr. Ma'ruf dalam sesi jumpa pers secara daring di chanel YouTube Kemenkes, Selasa (31/8/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, sejak 2 juni 2021 pemerintah mulai menggunakan aplikasi PeduliLindungi, di mana eHAC sudah terintegrasi dan berada di dalamnya. Sistem yang ada di PeduliLindungi (eHAC) yang baru berbeda dengan sistem eHAC yang lama.





"Infrastrukturnya berbeda, sebab ada di tempat yang lain. Perlu diingat, dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di PeduliLindungi. Saat ini pemerintah sedang melakukan investigasi lebih lanjut tentang diugaan kebocoran data ini," tuntasnya.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More