Pengaruhi IQ Anak, BKKBN Berupaya Cegah Stunting di Masa Pandemi
Sabtu, 04 September 2021 - 10:53 WIB
Sementara itu, stunting pun terbukti memengaruhi kualitas IQ anak. "Akibat dari stunting itu salah satunya tidak bisa mencapai optimal dari kemampuan yang sesungguhnya baik fisik (tinggi badan) maupun kemampuan intelektual anak," papar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, dalam webinar, Jumat malam (3/9/2021).
Karena memiliki dampak buruk, stunting menjadi salah satu prioritas masalah yang terus dikejar perbaikannya oleh lembaga tersebut. "Maka betul sekali bahwa adanya risiko IQ rendah akibat stunting menjadi alasan penting stunting harus turun," sambung Hasto.
Terlebih, Indonesia memiliki mimpi yang sangat mulia untuk para penerus bangsa yaitu memastikan mereka menjadi manusia yang unggul. Untuk bisa mencapai mimpi tersebut, kata Hasto, perlu dicegah yang namanya bayi lahir stunting.
Beberapa upaya sudah dikerjakan, salah satunya terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya status kesehatan yang baik sebelum pernikahan maupun kehamilan. Dapur sehat, sebuah program untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih paham mengenai gizi baik dan seimbang pun diberikan untuk masyarakat.
"Kami beserta lembaga lain termasuk kementerian maupun pemerintah daerah bahkan desa terus mengupayakan agar generasi penerus bangsa lahir berkualitas," tambah Hasto.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
Karena memiliki dampak buruk, stunting menjadi salah satu prioritas masalah yang terus dikejar perbaikannya oleh lembaga tersebut. "Maka betul sekali bahwa adanya risiko IQ rendah akibat stunting menjadi alasan penting stunting harus turun," sambung Hasto.
Terlebih, Indonesia memiliki mimpi yang sangat mulia untuk para penerus bangsa yaitu memastikan mereka menjadi manusia yang unggul. Untuk bisa mencapai mimpi tersebut, kata Hasto, perlu dicegah yang namanya bayi lahir stunting.
Beberapa upaya sudah dikerjakan, salah satunya terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya status kesehatan yang baik sebelum pernikahan maupun kehamilan. Dapur sehat, sebuah program untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih paham mengenai gizi baik dan seimbang pun diberikan untuk masyarakat.
Baca Juga
"Kami beserta lembaga lain termasuk kementerian maupun pemerintah daerah bahkan desa terus mengupayakan agar generasi penerus bangsa lahir berkualitas," tambah Hasto.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
(nug)
tulis komentar anda