MSD Kembangkan Molnupiravir, Obat yang Diklaim Bisa Cegah Covid-19
Senin, 06 September 2021 - 10:41 WIB
"Tidak ada dasar ilmiah yang kuat bahwa Ivermectin memiliki efek terapeutik potensial terhadap Covid-19 dari studi pra-klinis; Tidak ada bukti bermakna untuk aktivitas klinis atau kemanjuran klinis pada pasien dengan penyakit Covid-19, dan kurangnya data keamanan yang memprihatinkan di sebagian besar penelitian terhadap Ivermectin untuk Covid-19," terang laporan The Kenilworth.
Ivermectin sendiri disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk mengobati penyakit jenis parasit seperti onchocerciasis dan filariasis limfatik. Nah, Molnupiravir diklaim dapat mengisi peran yang saat ini banyak salah digunakan dalam penggunaan Ivermectin.
Bagaimana studi Molnupiravir dilakukan?
Studi dilakukan di University of North Carolina di Chapel Hill. Sementara itu, hasil studi menemukan bahwa obat Molnupiravir dapat mencegah replikasi sel virus Covid-19 dan virus serupa lainnya.
Obat berupa pil tersebut sekarang memasuki uji coba tahap akhir di AS karena MSD berencana meminta persetujuan FDA.
Lebih dari 1.300 sukarelawan berusia 18 tahun atau lebih akan direkrut untuk penelitian ini dan mereka akan tinggal di rumah dengan seseorang yang memiliki kasus gejala Covid-19. MSD juga berencana menggunakan obat ini di beberapa negara berpenghasilan rendah.
"Perusahaan telah bermitra dengan produsen obat generik India untuk memproduksi dan menjual Molnupiravir di negara tersebut, sambil menunggu persetujuan dari regulator lokal. MSD berharap obat tersebut dapat membantu meringankan situasi Covid-19 di negara-negara ini sambil menunggu pasokan vaksin yang lebih besar," terang laporan tersebut.
Ivermectin sendiri disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk mengobati penyakit jenis parasit seperti onchocerciasis dan filariasis limfatik. Nah, Molnupiravir diklaim dapat mengisi peran yang saat ini banyak salah digunakan dalam penggunaan Ivermectin.
Bagaimana studi Molnupiravir dilakukan?
Studi dilakukan di University of North Carolina di Chapel Hill. Sementara itu, hasil studi menemukan bahwa obat Molnupiravir dapat mencegah replikasi sel virus Covid-19 dan virus serupa lainnya.
Obat berupa pil tersebut sekarang memasuki uji coba tahap akhir di AS karena MSD berencana meminta persetujuan FDA.
Lebih dari 1.300 sukarelawan berusia 18 tahun atau lebih akan direkrut untuk penelitian ini dan mereka akan tinggal di rumah dengan seseorang yang memiliki kasus gejala Covid-19. MSD juga berencana menggunakan obat ini di beberapa negara berpenghasilan rendah.
"Perusahaan telah bermitra dengan produsen obat generik India untuk memproduksi dan menjual Molnupiravir di negara tersebut, sambil menunggu persetujuan dari regulator lokal. MSD berharap obat tersebut dapat membantu meringankan situasi Covid-19 di negara-negara ini sambil menunggu pasokan vaksin yang lebih besar," terang laporan tersebut.
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda