Vaksin Sinovac 98% Cegah Kematian, Perlukah Suntikan Booster?
Rabu, 08 September 2021 - 01:33 WIB
"Artinya 98% orang yang mendapat suntikan vaksin Sinovac terlindungi dari kematian akibat Covid-19. Lalu, 96% orang yang menerima vaksin Sinovac juga tidak sampai dirawat di rumah sakit," jelas Prof. Soedjatmiko.
"Jadi, untuk masyarakat yang menerima suntikan vaksin Sinovac, tidak perlu terlalu khawatir, terlebih jika Anda tidak berhadapan dengan virus setiap hari, beda dengan nakes, dua dosis vaksin Sinovac insya Allah masih cukup aman," ungkapnya.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa akan dilakukan evaluasi vaksinasi untuk melihat bagaimana perkembangan data real-world sehingga akan menentukan bagaimana dosis booster diberikan di kemudian hari jika pandemi belum juga usai dalam waktu dekat.
"Hal ini sama saja seperti vaksin influenza yang perlu pengulangan vaksinasi, atau vaksin tifoid per 3 tahun sekali," katanya.
"Untuk itu, yang terpenting sekarang adalah memastikan agar virus tidak masuk ke tubuh Anda lewat lubang mata, hidung, dan mulut. Jika itu virus tidak masuk ke tubuh dan hanya ada di alam terbuka, ya, kekuatan vaksin akan terus terjaga dan varian virus tak terjadi," pungkas Prof. Soedjatmiko.
"Jadi, untuk masyarakat yang menerima suntikan vaksin Sinovac, tidak perlu terlalu khawatir, terlebih jika Anda tidak berhadapan dengan virus setiap hari, beda dengan nakes, dua dosis vaksin Sinovac insya Allah masih cukup aman," ungkapnya.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa akan dilakukan evaluasi vaksinasi untuk melihat bagaimana perkembangan data real-world sehingga akan menentukan bagaimana dosis booster diberikan di kemudian hari jika pandemi belum juga usai dalam waktu dekat.
"Hal ini sama saja seperti vaksin influenza yang perlu pengulangan vaksinasi, atau vaksin tifoid per 3 tahun sekali," katanya.
"Untuk itu, yang terpenting sekarang adalah memastikan agar virus tidak masuk ke tubuh Anda lewat lubang mata, hidung, dan mulut. Jika itu virus tidak masuk ke tubuh dan hanya ada di alam terbuka, ya, kekuatan vaksin akan terus terjaga dan varian virus tak terjadi," pungkas Prof. Soedjatmiko.
(tsa)
tulis komentar anda