Denada Rasakan Keajaiban Tuhan Selama Rawat sang Anak: Nangis Aku Sama Allah
Minggu, 02 Januari 2022 - 11:00 WIB
JAKARTA - Denada kerap merasakan keajaiban selama mendampingi sang putri, Aisha Aurum , berjuang melawan penyakit kanker darah. Dia pun yakin bahwa perjuangannya selama ini tak lepas dari bantuan Sang Pencipta.
Pasalnya, Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi saat di Singapura. Kala itu, sisa saldo di rekeningnya hanya sekitar Rp200 ribu. Padahal, dia masih harus membiayai kemoterapi sang putri.
"Pernah dalam satu hari itu di ATM aku cuma ada Rp200 ribu," ujar Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip Minggu (2/1/2022).
Tak hanya sekali, Denada sering dilanda kekosongan uang sepanjang perjuangannya. Apalagi ia tidak bisa bekerja selama dua tahun terakhir lantaran pandemi. Ibu satu anak ini hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
"Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu aku nggak tahu lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol. Jadi cuma nangis aja sama Allah, minta tolong sama Allah," tutur Denada.
Selama ini Denada selalu melampiaskan segala keluh kesahnya kepada Allah SWT, terutama ketika bersujud di hadapan-Nya. Tak jarang, ia menangis pilu ketika beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
"Yang kutahu saat aku sujud, itu jarak aku dekat banget sama Allah. Jadi setiap hari aku sujud, aku minta gitu, aku ngomong," ujar Denada.
Denada merasa bahwa pertolongan dari Sang Pencipta selalu datang tepat pada waktunya. Salah satunya ketika Denada harus membayar biaya rumah sakit untuk pengobatan sang anak. Dia mengaku benar-benar tak memiliki uang kala itu.
Pasalnya, Denada sempat mengalami kesulitan ekonomi saat di Singapura. Kala itu, sisa saldo di rekeningnya hanya sekitar Rp200 ribu. Padahal, dia masih harus membiayai kemoterapi sang putri.
"Pernah dalam satu hari itu di ATM aku cuma ada Rp200 ribu," ujar Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip Minggu (2/1/2022).
Baca Juga
Tak hanya sekali, Denada sering dilanda kekosongan uang sepanjang perjuangannya. Apalagi ia tidak bisa bekerja selama dua tahun terakhir lantaran pandemi. Ibu satu anak ini hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
"Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu aku nggak tahu lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol. Jadi cuma nangis aja sama Allah, minta tolong sama Allah," tutur Denada.
Selama ini Denada selalu melampiaskan segala keluh kesahnya kepada Allah SWT, terutama ketika bersujud di hadapan-Nya. Tak jarang, ia menangis pilu ketika beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
"Yang kutahu saat aku sujud, itu jarak aku dekat banget sama Allah. Jadi setiap hari aku sujud, aku minta gitu, aku ngomong," ujar Denada.
Denada merasa bahwa pertolongan dari Sang Pencipta selalu datang tepat pada waktunya. Salah satunya ketika Denada harus membayar biaya rumah sakit untuk pengobatan sang anak. Dia mengaku benar-benar tak memiliki uang kala itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda