PTM 100%, IDAI Sarankan untuk Anak yang Sudah Divaksin 2 Kali
Senin, 03 Januari 2022 - 10:55 WIB
4. Untuk kategori anak usia 12-18 tahun. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100% dalam kondisi tidak ada peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8%. Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan dan anak, guru, petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 100%.
5. Untuk kategori 6-11 tahun. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% daring, 50% outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8%, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan dan fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
6. Untuk kategori anak di bawah 6 tahun. Sekolah PTM belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru. Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor.
Sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti mengaktifkan permainan daerah di rumah, melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam, dan lainnya.
7. Anak dengan komorbid dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis anak. Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.
8. Mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutin anak usia 6 tahun ke atas. Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap dan proteksi dinyatakan cukup setelah 2 minggu pasca penyuntikan imunisasi terakhir.
9. Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan. Untuk anak yang memilih pembelajaran daring, sekolah dan pemerintah harus menjamin ketersediaan proses pembelajaran daring.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8%. Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan dan anak, guru, petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 100%.
5. Untuk kategori 6-11 tahun. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50% daring, 50% outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8%, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan dan fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
6. Untuk kategori anak di bawah 6 tahun. Sekolah PTM belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru. Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor.
Sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti mengaktifkan permainan daerah di rumah, melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam, dan lainnya.
7. Anak dengan komorbid dapat berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis anak. Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.
8. Mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutin anak usia 6 tahun ke atas. Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap dan proteksi dinyatakan cukup setelah 2 minggu pasca penyuntikan imunisasi terakhir.
9. Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan. Untuk anak yang memilih pembelajaran daring, sekolah dan pemerintah harus menjamin ketersediaan proses pembelajaran daring.
Lihat Juga :
tulis komentar anda