Prediksi Indonesia Bakal Alami Gelombang Ketiga Covid-19, Epidemiolog: Sesuatu yang Tidak Aneh
Selasa, 11 Januari 2022 - 15:59 WIB
JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengaku sudah memprediksi pada Juli 2020 bahwa Indonesia setidaknya akan mengalami tiga gelombang Covid-19 . Sementara pada Januari 2021 ia menyebut bahwa tahun itu adalah era di mana varian-varian baru akan muncul.
Ia kala itu memprediksi bahwa salah satu varian baru yang muncul bisa berpotensi memperburuk situasi di 2022. Dicky mengaku memiliki alasan yang kuat mengapa ia bisa memprediksi Indonesia akan melewati setidaknya tiga gelombang Covid-19 di masa depan.
"Karena massa atau kebutuhan serta waktu yang diperlukan untuk Indonesia mencapai 1 level jumlah populasi yang memadai dan memiliki imunitas itu nggak cukup hanya dalam dua gelombang Covid-19 saja," kata Dicky, saat dihubungi MNC Portal, Selasa (11/1/2022).
Selain itu adanya 2 varian (Delta dan Omicron) yang bisa mereinfeksi juga turut meningkatkan risiko terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Sebagaimana diketahui, varian Delta terkenal dapat menimbulkan gejala dan tingkat keparahan penyakit yang relatif tinggi.
Di sisi lain varian Omicron disebut menimbulkan gejala yang lebih ringan, namun memiliki kemampuan menular yang jauh lebih cepat ketimbang varian Delta. Uniknya lagi Omicron memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan reinfeksi.
"Oleh karena itu potensi gelombang ketiga Covid-19 ini menjadi sesuatu yang tidak aneh sebetulnya," pungkasnya.
Ia kala itu memprediksi bahwa salah satu varian baru yang muncul bisa berpotensi memperburuk situasi di 2022. Dicky mengaku memiliki alasan yang kuat mengapa ia bisa memprediksi Indonesia akan melewati setidaknya tiga gelombang Covid-19 di masa depan.
"Karena massa atau kebutuhan serta waktu yang diperlukan untuk Indonesia mencapai 1 level jumlah populasi yang memadai dan memiliki imunitas itu nggak cukup hanya dalam dua gelombang Covid-19 saja," kata Dicky, saat dihubungi MNC Portal, Selasa (11/1/2022).
Selain itu adanya 2 varian (Delta dan Omicron) yang bisa mereinfeksi juga turut meningkatkan risiko terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Sebagaimana diketahui, varian Delta terkenal dapat menimbulkan gejala dan tingkat keparahan penyakit yang relatif tinggi.
Di sisi lain varian Omicron disebut menimbulkan gejala yang lebih ringan, namun memiliki kemampuan menular yang jauh lebih cepat ketimbang varian Delta. Uniknya lagi Omicron memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan reinfeksi.
"Oleh karena itu potensi gelombang ketiga Covid-19 ini menjadi sesuatu yang tidak aneh sebetulnya," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda