Mengapa Sakit Kepala Jadi Gejala Khusus Omicron? Begini Penjelasannya
Jum'at, 14 Januari 2022 - 23:11 WIB
"Banyak virus pernapasan, termasuk Covid-19 menyebabkan sakit kepala," ungkap Amesh, seperti dikutip Yahoo News, Jumat (14/1/2022).
Dokter Amesh menambahkan, karena gejala Omicron secara umum lebih ringan daripada varian sebelumnya terutama pada orang yang sudah divaksin dosis lengkap.
Kemungkinan tersebut yang membuat gejala seperti sakit kepala lebih terlihat daripada sebelumnya saat hantaman gelombang varian sebelumnya.
Apabila dikaitkan dengan varian Omicron, para dokter menilai banyak faktor yang melatarbelakangi. Salah satu contohnya, rasa sakit di kepala ini bisa sebagai tanda tubuh sedang mengalami reaksi inflamasi.
"Umummya ini adalah bahwa tubuh Anda mengalami reaksi peradangan saat melawan virus. Sakit kepala bersama dengan kelelahan, demam, dan tanda-tanda lainnya adalah bagian dari kompleks gejala peradangan itu," papar Dr. William Schaffner, M.D., dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine.
Sementara Prof Thomas Russo, M.D, profesor dan kepala penyakit menular, menilai, bisa jadi sakit kepala ini terjadi karena virus Omicron fokusnya lebih pada sistem pernapasan bagian atas, yang mana artinya termasuk bagian sinus.
Sehingga jadi sangat masuk akal kenapa orang yang terinfeksi Omicron akan mengalami sakit kepala. "Sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Tambahkan faktor lain seperti stres karena Covid-19," ujar Prof. Thomas.
Lalu seperti apa karateristik sakit kepala akibat terinfeksi Omicron? Mengingat sebetulnya sakit kepala sendiri definisinya secara umum memang cukup luas, bisa dari hanya sakit ringan sampai migrain parah.
Dr. William Schaffner mengatakan bahwa sakit kepala Omicron 'lebih cenderung ke frontal', yang berarti penderitanya mungkin akan merasakan sakit di dahi versus juga di bagian belakang kepala.
Dokter Amesh menambahkan, karena gejala Omicron secara umum lebih ringan daripada varian sebelumnya terutama pada orang yang sudah divaksin dosis lengkap.
Kemungkinan tersebut yang membuat gejala seperti sakit kepala lebih terlihat daripada sebelumnya saat hantaman gelombang varian sebelumnya.
Apabila dikaitkan dengan varian Omicron, para dokter menilai banyak faktor yang melatarbelakangi. Salah satu contohnya, rasa sakit di kepala ini bisa sebagai tanda tubuh sedang mengalami reaksi inflamasi.
"Umummya ini adalah bahwa tubuh Anda mengalami reaksi peradangan saat melawan virus. Sakit kepala bersama dengan kelelahan, demam, dan tanda-tanda lainnya adalah bagian dari kompleks gejala peradangan itu," papar Dr. William Schaffner, M.D., dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine.
Sementara Prof Thomas Russo, M.D, profesor dan kepala penyakit menular, menilai, bisa jadi sakit kepala ini terjadi karena virus Omicron fokusnya lebih pada sistem pernapasan bagian atas, yang mana artinya termasuk bagian sinus.
Sehingga jadi sangat masuk akal kenapa orang yang terinfeksi Omicron akan mengalami sakit kepala. "Sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Tambahkan faktor lain seperti stres karena Covid-19," ujar Prof. Thomas.
Lalu seperti apa karateristik sakit kepala akibat terinfeksi Omicron? Mengingat sebetulnya sakit kepala sendiri definisinya secara umum memang cukup luas, bisa dari hanya sakit ringan sampai migrain parah.
Dr. William Schaffner mengatakan bahwa sakit kepala Omicron 'lebih cenderung ke frontal', yang berarti penderitanya mungkin akan merasakan sakit di dahi versus juga di bagian belakang kepala.
tulis komentar anda