Sinovac Dianggap Sebagai Vaksin Covid-19 dengan KIPI Terendah, Ini Penjelasannya

Minggu, 16 Januari 2022 - 18:30 WIB
Vaksin CoronaVac (Sinovac - Bio Farma) diklaim terbukti aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia diatas 60 tahun, serta ibu hamil dan KIPI terendah. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Vaksin CoronaVac ( Sinovac - Bio Farma) diklaim terbukti aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia diatas 60 tahun, serta ibu hamil. Selain itu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi pun rendah.

Fakta tersebut berdasarkan data dari sejumlah lembaga kesehatan independen yang melakukan riset tentang keamanan bahwa vaksin Covid-19.

Selain itu, Sinovac dosis ketiga dianggap paling efektif sebagai booster untuk meningkatkan antibodi sebesar 20 kali. Kondisi ini berlaku bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun, sementara lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.

Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, mengatakan berdasarkan penelitian, vaksin CoronaVac menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah sehingga aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia di atas 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui.





"Dalam uji klinis vaksin CoronaVac di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak >3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri serta demam ringan setelah penyuntikan," ujar Yaping, pada acara 'Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic Without Boundaries', Minggu (16/1/2022).

Sementara dalam studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brasil pada periode April – Agustus 2021, terjadi insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis. Kondisi ini merupakan KIPI terendah dibandingkan dengan empat vaksin Covid-19 lainnya yang digunakan di Brasil.

“Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56 persen menjadi 80 persen. Pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84 persen menjadi 88 persen," tuntasnya.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More