KIPI Vaksin Indovac Ringan, Bio Farma Pastikan Tak Ada Demam dan Pusing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari vaksin Indovac , produksi PT Bio Farma (Persero) relatif rendah dibandingkan dengan Covovax yakni 25 persen.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir yang didampingi tim scientist menyebutkan bahwa KIPI vaksin Indovac sangat ringan dibandingkan vaksin pembanding.
"KIPI nya 25 persen, kalau vaksin pembandingkan 30 persen, KIPI ringan itu adalah nyeri di lokasi bekas suntikan, sama reaksi lainnya yaitu pegal-pegal," kata Honesti Basyir dalam Media Gathering Desk Kesehatan Bio Farma di Plataran Menten, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
"Jadi nggak ada yang sampai demam ya, jadi dari 4.050 orang (relawan) yang kita lakukan uji klinis tahap pertama sampai ketiga, itu (KIPI) nya nggak ada yang demam," tegas Honesti Basyir.
Bahkan, ia memastikan KIPI vaksin Indovac ini tak membuat demam hingga berhari-hari seperti vaksin-vaksin lainnya.
"Ini nggak ada, Alhamdulillah, sakitnya di lokal bekas suntikan saja, dan juga tak ada yang pusing-pusing juga ya," beber Honesti Basyir.
Sebab, kata Honesti, biasanya setelah divaksin itu ada masa pemantauan selama 30 menit, mereka yang telah disuntik vaksin Indovac tak ada yang merasakan pusing.
Seperti diketahui, vaksin Indovac dirilis Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis 13 Oktober 2022 lalu.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mendukung sekaligus mendorong program pengembangan vaksin di tanah air agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.
“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul di dalam urusan vaksin,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, kapasitas produksi Vaksin IndoVac mencapai sekitar 20 juta dosis di tahun ini, dan akan meningkat menjadi 40 juta dosis di tahun mendatang.
“Kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut [Bio Farma] menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” pungkasnya.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir yang didampingi tim scientist menyebutkan bahwa KIPI vaksin Indovac sangat ringan dibandingkan vaksin pembanding.
"KIPI nya 25 persen, kalau vaksin pembandingkan 30 persen, KIPI ringan itu adalah nyeri di lokasi bekas suntikan, sama reaksi lainnya yaitu pegal-pegal," kata Honesti Basyir dalam Media Gathering Desk Kesehatan Bio Farma di Plataran Menten, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
"Jadi nggak ada yang sampai demam ya, jadi dari 4.050 orang (relawan) yang kita lakukan uji klinis tahap pertama sampai ketiga, itu (KIPI) nya nggak ada yang demam," tegas Honesti Basyir.
Bahkan, ia memastikan KIPI vaksin Indovac ini tak membuat demam hingga berhari-hari seperti vaksin-vaksin lainnya.
"Ini nggak ada, Alhamdulillah, sakitnya di lokal bekas suntikan saja, dan juga tak ada yang pusing-pusing juga ya," beber Honesti Basyir.
Sebab, kata Honesti, biasanya setelah divaksin itu ada masa pemantauan selama 30 menit, mereka yang telah disuntik vaksin Indovac tak ada yang merasakan pusing.
Seperti diketahui, vaksin Indovac dirilis Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis 13 Oktober 2022 lalu.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mendukung sekaligus mendorong program pengembangan vaksin di tanah air agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.
“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul di dalam urusan vaksin,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, kapasitas produksi Vaksin IndoVac mencapai sekitar 20 juta dosis di tahun ini, dan akan meningkat menjadi 40 juta dosis di tahun mendatang.
“Kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut [Bio Farma] menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” pungkasnya.
(hri)