Vaksin Booster Dapat Berikan Perlindungan Ekstra terhadap Omicron
Jum'at, 21 Januari 2022 - 14:31 WIB
JAKARTA - Potensi melonjaknya kasus Omicron di Tanah Air pada pertengahan Februari hingga awal Maret menjadi perhatian pemerintah.
Selain menggaungkan disiplin protokol kesehatan , pemerintah juga melakukan upaya pemberian vaksin booster kepada kelompok rentan, yakni lanjut usia atau lansia.
Vaksin booster dinilai bisa memberikan perlindungan ekstra di situasi pandemi yang masih terjadi sampai sekarang. "Vaksin booster sangat efektif melawan Omicron," ucap epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada MNC Portal, Jumat (21/1/2022).
Dia menjelaskan, hal ini bisa dilihat di studi Israel, termasuk juga beberapa negara bagian Amerika Serikat yang paling meledak adalah wilayah dengan cakupan vaksin boosternya kurang atau tidak ada sama sekali.
Kemudian, efektivitas vaksin booster dalam menghadapi Omicron juga bisa dilihat di studi yang dilakukan di Australia. Jadi, pada negara bagian yang cakupan vaksin boosternya tinggi, kasus penularan infeksi ataupun hunian rumah sakit, jauh lebih rendah.
"Jadi, kalau bicara vaksin booster, secara umum, memberi dampak baik pada kesehatan manusia. Meski, sudah di-booster pun tidak menjamin seseorang tidak akan terinfeksi," ungkap Dicky.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mencatat hingga 18 Januari 2022, sudah 300 juta suntikan vaksin Covid-19 diberikan.
Secara detail, untuk dosis pertama telah mencapai 177.577.002, dosis kedua (120.985.959), dan dosis ketiga atau booster sudah disuntikkan sebanyak (1.676.424).
Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi terus mengingatkan kepada masyarakat agar tidak pernah kendor dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Meski sudah divaksin dosis lengkap maupun booster, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan 5M untuk memberikan perlindungan optimal," ujar Siti Nadia, beberapa waktu lalu.
Selain menggaungkan disiplin protokol kesehatan , pemerintah juga melakukan upaya pemberian vaksin booster kepada kelompok rentan, yakni lanjut usia atau lansia.
Vaksin booster dinilai bisa memberikan perlindungan ekstra di situasi pandemi yang masih terjadi sampai sekarang. "Vaksin booster sangat efektif melawan Omicron," ucap epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada MNC Portal, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga
Dia menjelaskan, hal ini bisa dilihat di studi Israel, termasuk juga beberapa negara bagian Amerika Serikat yang paling meledak adalah wilayah dengan cakupan vaksin boosternya kurang atau tidak ada sama sekali.
Kemudian, efektivitas vaksin booster dalam menghadapi Omicron juga bisa dilihat di studi yang dilakukan di Australia. Jadi, pada negara bagian yang cakupan vaksin boosternya tinggi, kasus penularan infeksi ataupun hunian rumah sakit, jauh lebih rendah.
"Jadi, kalau bicara vaksin booster, secara umum, memberi dampak baik pada kesehatan manusia. Meski, sudah di-booster pun tidak menjamin seseorang tidak akan terinfeksi," ungkap Dicky.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mencatat hingga 18 Januari 2022, sudah 300 juta suntikan vaksin Covid-19 diberikan.
Secara detail, untuk dosis pertama telah mencapai 177.577.002, dosis kedua (120.985.959), dan dosis ketiga atau booster sudah disuntikkan sebanyak (1.676.424).
Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi terus mengingatkan kepada masyarakat agar tidak pernah kendor dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Meski sudah divaksin dosis lengkap maupun booster, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan 5M untuk memberikan perlindungan optimal," ujar Siti Nadia, beberapa waktu lalu.
(nug)
tulis komentar anda