Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Israel, Lebih Berbahaya dari Omicron?

Kamis, 17 Maret 2022 - 13:17 WIB
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel, strain Covid baru adalah kombinasi dari dua sub-varian versi Omicron dari BA.1 dan BA.2 omicron siluman yang dijuluki sebagai coronavirus. Foto/Ilustrasi/Sindonews
JAKARTA - Banyak negara mulai melonggarkan sejumlah aturan protokol kesehatan. Namun demikian, di tengah pelonggaran itu tak luput dari sejumlah temuan, diantaranya Israel telah mengidentifikasi dua varian baru dari virus Covid-19 .

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel, strain Covid baru adalah kombinasi dari dua sub-varian versi Omicron dari BA.1 dan BA.2 'omicron siluman' yang dijuluki sebagai coronavirus. Diketahui varian baru tercatat selama tes PCR pada dua penumpang di Bandara Ben Gurion Israel.

"Varian ini masih belum diketahui di seluruh dunia," kata Kemenkes dilansir dari Livemint, Kamis (17/3/2022).

Sehubungan dengan itu, terkait gejala yang terjadi, disampaikan pemerintah Israel bahwa penumpang mengalami gejala ringan demam, sakit kepala, dan distrofi otot dan tidak memerlukan tanggapan medis khusus.





Lebih lanjut, Kepala tanggap pandemi Israel, Salman Zarka mengatakan fenomena varian gabungan sudah dikenal luas. Menurutnya kecil risiko yang ditimbulkan dari varian baru itu, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

"Pada tahap ini, kami tidak khawatir akan mengarah pada kasus yang serius," katanya.

Dalam hal mencegah, Israel telah memberikan tiga suntikan vaksin Covid-19 (Termasuk dosis booster) kepada lebih dari empat juta orang dari total 9,2 juta populasi. Negara ini juga mencatat hampir 1,4 juta kasus infeksi Covid-19 termasuk 8.244 kematian hingga saat ini.

Israel adalah salah satu negara pertama yang meluncurkan kampanye vaksinasi nasional pada Desember 2020. Perlu diketahui, Israel juga ikut melonggarkan aturan Covid-19, pada bulan lalu bahwa turis yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan Covid-19.

"Penurunan data morbiditas yang konsisten," jelas Perdana Menteri Naftali Bennet.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More